Pages

Jumat, 20 Juli 2012

Jadwal Imsak Kota Madiun Puasa Ramadhan 2012 1433 H

Jadwal Imsak Kota Madiun Puasa Ramadhan 2012 1433 H - Marhaban ya Ramadhan. Inilah jadwal imsak puasa Ramadan Kota Madiun 2012 atau 1433 H. Selamat menunaikan ibadah puasa.

Tanggal Imsak Shubuh Dhuha Zuhur Ashar Maghrib Isya'
21 Juli 2012 04:18 04:28 06:09 11:42 15:04 17:35 18:48
22 Juli 2012 04:18 04:28 06:09 11:42 15:04 17:35 18:48
23 Juli 2012 04:18 04:28 06:09 11:42 15:04 17:35 18:48
24 Juli 2012 04:18 04:28 06:09 11:42 15:04 17:35 18:48
25 Juli 2012 04:18 04:28 06:09 11:42 15:04 17:35 18:48
26 Juli 2012 04:18 04:28 06:09 11:42 15:04 17:35 18:48
27 Juli 2012 04:18 04:28 06:09 11:42 15:04 17:35 18:48
28 Juli 2012 04:18 04:28 06:09 11:42 15:04 17:35 18:48
29 Juli 2012 04:18 04:28 06:08 11:42 15:04 17:36 18:48
30 Juli 2012 04:18 04:28 06:08 11:42 15:04 17:36 18:48
31 Juli 2012 04:18 04:28 06:08 11:42 15:04 17:36 18:48
1 Agustus 2012 04:18 04:28 06:08 11:42 15:04 17:36 18:48
2 Agustus 2012 04:18 04:28 06:08 11:42 15:04 17:36 18:48
3 Agustus 2012 04:18 04:28 06:07 11:42 15:04 17:36 18:48
4 Agustus 2012 04:18 04:28 06:07 11:42 15:04 17:36 18:48
5 Agustus 2012 04:17 04:27 06:07 11:42 15:04 17:36 18:48
6 Agustus 2012 04:17 04:27 06:07 11:42 15:03 17:36 18:48
7 Agustus 2012 04:17 04:27 06:06 11:42 15:03 17:36 18:48
8 Agustus 2012 04:17 04:27 06:06 11:42 15:03 17:36 18:48
9 Agustus 2012 04:17 04:27 06:06 11:41 15:03 17:36 18:48
10 Agustus 2012 04:17 04:27 06:05 11:41 15:03 17:36 18:48
11 Agustus 2012 04:16 04:26 06:05 11:41 15:03 17:36 18:48
12 Agustus 2012 04:16 04:26 06:05 11:41 15:02 17:36 18:48
13 Agustus 2012 04:16 04:26 06:04 11:41 15:02 17:36 18:48
14 Agustus 2012 04:16 04:26 06:04 11:41 15:02 17:36 18:48
15 Agustus 2012 04:15 04:25 06:04 11:40 15:02 17:36 18:47
16 Agustus 2012 04:15 04:25 06:03 11:40 15:01 17:36 18:47
17 Agustus 2012 04:15 04:25 06:03 11:40 15:01 17:36 18:47
18 Agustus 2012 04:15 04:25 06:03 11:40 15:01 17:36 18:47
19 Agustus 2012 04:14 04:24 06:02 11:40 15:01 17:36 18:47

Cerita Dura dan Naras, Kakang-Mbakyu Kota Madiun 2012

Dura Nekat Berbahasa Inggris,
Naras Sempat Tertidur di Kursi


Menjadi Kakang-Mbakyu menjadi impian sebagian kawula muda di Kota Madiun. Tak terkecuali Dewangga Dura Dematar dan Naraswari Ayu Alami, yang baru dinobatkan menjadi Kakang-Mbakyu 2012. Keduanya menyisihkan belasan pesaingnya.

EKO SUPRAYITNO, Madiun

RONA bahagia terpancar dari wajah cantik Naraswari Ayu Alami, saat Sinta Noza, pembawa acara malam puncak pemilihan Kakang-Mbakyu Kota Madiun 2012 menyebut namanya.
Dengan langkah gontai dan mata berbinar, dia melangkah maju ke tengah panggung. Air matanya mengalir saat melihat ibundanya sujud syukur di tengah-tengah undangan yang hadir, sebagai tanda bahagia gadis 17 tahun itu dinobatkan sebagai Mbakyu Kota Madiun 2012. ‘’Saya tidak menyangka, rasanya haru, senang campur aduk,’’ kata Naras Ayu Alami, kemarin (19/7).
Naras, begitu Naraswari Ayu Alami biasa disapa mengatakan jika dirinya tidak menyangka dewan juri memilihnya. Baginya, seorang Mbakyu tidak hanya pandai dalam berkomunikasi, tapi menarik dan memiliki kepribadian. ‘’Mungkin karena aku tinggi dan percaya diri, juri memilihku,’’ tambahnya.

Bungsu dua bersaudara ini menambahkan, ada 10 finalis Kakang-Mbakyu yang mengikuti ajang tahunan tersebut. Menurutnya, ada ’rival’ yang cukup diperhitungkan, yakni Venezia Indra Ghassani, yang dinobatkan menjadi runner up II Mbakyu Kota Madiun. Naras menyebut Vene memiliki kecantikan, kepribadian dan kecerdasan. ‘’Vene juga unggulan gadis sampul 2012, klop deh. Mungkin karena aku memiliki kemampuan public speaking yang bagus jadi semakin pede,’’ paparnya.

Selama menjalani masa karantina selama dua hari satu malam, Naras memiliki banyak pengalaman. Siswi kelas XI IPA SMAN 2 Kota Madiun itu sempat alergi karena tidak tahan dengan debu dan AC. Itu membuatnya bersin-bersin. Banyaknya agenda yang harus diikuti, juga membuatnya kelelahan. Hanya, dia tetap dituntut senyum kepada semua mata yang memandang. Bahkan dia sempat tidur sambil berdiri saat gladi bersih Senin (16/7) malam. ‘’Saya sampai ketiduran di kursi saat malam final, memakai sanggul dan jarit lengkap,’’ katanya sambil tertawa.

Beda lagi cerita Dewangga Dura Dematar, Kakang Kota Madiun 2012. Berbekal banyak pengalaman mengikuti lomba, dia merasa lebih tercambuh untuk menampilkan yang terbaik. Dia meberanikan diri berbahasa Inggris saat menjawab pertanyaan juri dalam sesi lima besar. ‘’Saya sebenarnya takut risiko, bisa jadi nanti gelagepan kalau nervous. Tapi saya harus yakin dan berani berbeda. Saat itu saya berfikir, kalau saya takut, (mengunakan bahasa Inggris) saya tidak akan menang,’’ papar siswa kelas XII SMAN 2 Kota Madiun itu.

Sejak kelas X, dia mengaku sudah mendapat tawaran mengikuti ajang pemilihan duta wisata itu. Karena saat itu dia tidak begitu mengerti tentang tugas Kakang Kota Madiun, tawaran itu pun diabaikannya. ‘’Awalnya saya nggak tahu Kakang-Mbakyu itu apa, masih kuper,’’ ujarnya.
Setelah dinobatkan menjadi Kakang Kota Madiun 2012, dia memiliki tekad membawa Kota Madiun tak sekadar kota transit. ’’Tapi nyaman untuk hunian dan berwisata,’’ tuturnya. Keduanya sepakat promosi wisata kuliner, ilmu pengetahuan dan teknologi, hingga religi.***(irw)

Jumat, 13 Juli 2012

Ultah Radar Madiun Dirayakan Sederhana

MADIUN – Tak terasa, Radar Madiun kemarin (12/7) menapaki usia 13 tahun. Momen berdirinya koran terbesar di wilayah eks Karesidenan Madiun ini, dirayakan dengan sederhana. Di hadapan seluruh karyawan yang ada di kantor pusat maupun dari biro, Direktur Radar Madiun

Aris Sudanang mengatakan, selama semester I tahun 2012, kinerja perusahaan memuaskan. Baik capaian iklan maupun oplah koran yang terus meningkat dibanding tahun 2011 lalu.

Namun, dia berpesan agar para awak Radar Madiun tidak berpuas diri. Ini karena perjalanan semester II sudah di depan mata. ‘’Hanya dengan kekompakan dan kerja keras kita akan mampu melewati tahun 2012 dengan indah,’’ terang Aris Sudanang.

Dalam ultah kali ini, manajemen Radar Madiun di bawah pimpinan Aris Sudanang melakukan roadshow ke sejumlah relasi dan mitra kerja. Mulai dari Pemkot Madiun hingga DPRD Kabupaten Madiun. Mulai dari pebisnis hingga politikus. ’’Dari anjangsana ini, kami berharap ada masukan demi perbaikan Radar Madiun.’’

Mayor Yusron Effendi dari Lanud Iswahjudi, yang didapuk memberikan tausiyah mengatakan, mulai saat ini perlu dipikirkan sebuah keseimbangan antara kehidupan dunia dan kehidupan masa depan. Kesibukan yang padat, lanjut Yusyon, tidak harus membuat lupa melalaikan kewajiban kepada Tuhan. Karena, jika tidak pernah membuat up date status kepada Sang Pencipta, maka Allah pun tidak akan membalas status tersebut. ‘’Misalkan salat itu membuat status. Itulah ritual yang harus dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah,’’ terangnya.

Setelah memberikan tausiyah, dan memimpin doa, giliran direktur Radar Madiun, menyorongkan kue tar kepada dan ditiup bersama karyawan Radar Madiun. Dan memotong tumpeng, yang diberikan kepada dua karyawan yakni Timur Harianto, dan Weeny. (pra/rif)

Rabu, 27 Juni 2012

Mereka yang Menyabet Juara 1 di Ajang Exmud Party 2012 Radar Madiun (3)

Sempat Kalang Kabut karena Kekurangan Kostum


Ada yang baru di Exmud Party edisi keempat tahun ini, yakni lomba K-Pop Dance. Dan, tim SMKN 1 Kota Madiun mencuri perhatian hingga sukses menyabet juara I. Bagaimana persiapan mereka?

UMI SHOLIKAH, Madiun

SUASANA SMKN 1 Kota Madiun pagi kemarin (27/6) terlihat ramai, meski saat ini tengah masa liburan. Banyak siswa dan guru berseliweran di halaman sekolah. Sementara di lobi ruang guru, tampak lima pelajar sedang duduk-duduk santai.

Kelima remaja itu tidak lain Aryo Wiratama, Bhima Dicky, Amad Masruri, Rico Virgiawan dan Endro Dwi. Mereka adalah anggota tim K-Pop dance yang baru saja menyabet juara I lomba di Exmud Party Radar Madiun.

’’Tadi selesai daftar ulang, baru kenaikan kelas,’’ kata Aryo.

Tak mudah meraih posisi pertama pada lomba yang pesertanya mayoritas kaum hawa itu. Mereka harus tampil all out untuk merebut perhatian dewan juri di even tahunan Radar Madiun tersebut. ’’Kemarin ada yang sempat terpeleset, karena lantainya licin. Juga keseleo punggung karena jatuhnya tidak pas,’’ ungkapnya.

Tim K-Pop Dance SMKN 1 tak menyangka mampu meraih juara I. Pasalnya, mereka hanya melakukan persiapan selama seminggu. Ini karena para pelajar sekolah kejuruan itu harus menyelesaikan ujian semester. ’’Waktunya mepet, jadi kemarin kompaknya masih kurang,’’ imbuh Bhima.

Apalagi, seorang anggota tim sama sekali tidak memiliki basic menari. Sehingga, awalnya mereka sempat kesulitan memadukan kombinasi gerakan antara satu anggota dengan anggota lainnya.’’Mungkin kalau latihannya genap satu bulan, bisa lebih kompak lagi,’’ tuturnya.

Mereka juga sempat kalang kabut karena kekurangan kostum. Ceritanya, awalnya mereka sudah memiliki kostum untuk berlima. Namun saat dicoba dua hari sebelum tampil, ukurannya kebesaran. Akhirnya mereka pun berganti kostum yang lain. Sayangnya, jumlah kostum hanya empat, sehingga masih kurang satu potong. ’’Akhirnya dua hari kami muter dan harus bisa buat satu pakaian lagi,’’ ujarnya.

Lain dengan pengalaman Rico Virgiawan, dancer SMKN 1 lainnya. Remaja kelahiran 19 September 1994 itu sering mendengar ejekan dan cap miring saat akan pentas. ’’Kami sering pentas lomba atau perform. Saat itulah ada yang bilang kalau kami mirip (maaf) seperti banci,’’ ujarnya.

Bagi Rico, menari tak sekadar hobi. Tapi juga alternatif melepas penat sekaligus olahraga. ’’Saat perform, kami lebih konsentrasi pada gerakan patah-patah. Berbeda dengan gerakan cewek yang cenderung gemulai,’’ tutur Rico meluruskan anggapan miring seputar dancer pria.

Saat tampil di ajang Exmud Party 2012, tim asuhan Winahyu itu menampilkan gaya popping locking, yakni gerakan tari mengunci. Setiap gerakan ditampilkan dengan style patah-patah, sehingga terlihat macho. ’’Selain itu ada kick up atau salto, dan gerakan-gerakan breakdance juga,’’ ujarnya.***(isd)

Mereka yang Menyabet Juara 1 di Ajang Exmud Party 2012 Radar Madiun (2)

Habiskan Tiga Kilogram Koran Bekas

Lomba Newspaper Fashion Show (NFS) di Exmud Party Radar Madiun 2012 menyita perhatian pengunjung. Ajang kreativitas mendesain busana berbahan koran bekas itu menjadi milik SMAN 2 Ngawi dengan menempatkan wakilnya sebagai juara I.

UMI SHOLIKAH, Madiun

AKU menaaang...! Teriakan itu terdengar dari sisi kiri panggung, usai panitia mengumumkan juara lomba Newspaper Fashion Show (NFS) pada Exmud Party Radar Madiun 2012, Senin (25/6). Sambil berteriak, puluhan siswa mengenakan pakaian kasual yang bergerombol tak jauh dari tempat diumumkannya pemenang tampak melonjak kegirangan.


Anzela Rosepti pun bergegas naik ke panggung untuk menerima piala dan hadiah dari panitia, diiringi histeria puluhan suporternya. Usai menerima penghargaan, juara I NFS dari SMAN 2 Ngawi itu turun dari stage didampingi desainernya Hemas Ayu Nirmala dengan wajah berseri. ’’Kalau dihitung, busana ini menghabiskan tiga kilogram koran bekas, mungkin lebih,’’ ungkap Ayu.

Dalam lomba tersebut, Ayu dan timnya menyuguhkan dua desain busana pengantin. Yakni gaya Yogyakarta yang berhasil menyabet juara I dan satu desain lainnya busana pengantin khas Palembang. ’’Inginnya sih menang semua, tapi ternyata hanya satu yang juara,’’ katanya sambil tersenyum.

Pada lomba NFS kali ini, Ayu bersama timnya sengaja mengusung tema busana pengantin tradisional untuk menyampaikan pesan bahwa budaya itu murni milik bangsa Indonesia dan tidak bisa diklaim negara lain. ’’Kami juga menambahkan aksen mirip wayang berbentuk gunungan di bagian mahkota,’’ tuturnya.

Busana pengantin yang dibawakan Anzela Rosepti itu diselesaikan dalam waktu seminggu. Dari seluruh rangkaian detailnya, ada dua bagian yang sulit dan menyita waktu. Yakni pada rumbai melati di kepala serta dodot atau bagian ekor busana.
Pada rumbai melati, Ayu dkk membuat dua ratus lebih replika melati dari koran. Sedangkan untuk membuat dodot dibutuhkan kejelian dan ketelitian menggambar batik dari potongan koran bekas. ’’Belum termasuk menempel manik-manik dan mahkota. Itu harus benar-benar teliti,’’ imbuhnya.

Bagi Anzela, sang model, memeragakan busana dari bahan koran merupakan pengalaman pertama.’’Awalnya rasanya aneh dan ribet. Tapi ternyata asyik juga,’’ ujarnya kepada Radar Madiun.

Anzela juga sempat merasakan ’siksaan’ saat perjalanan dari Ngawi menuju lokasi lomba di Sri Ratu Madiun. Karena mahkotanya berbentuk gunungan setinggi 40 sentimeter, dia terpaksa menunduk saat berada di dalam mobil selama kurang lebih dua jam. Akibatnya, gadis itu harus menahan sakit pada lehernya. ’’Sebenarnya jarak bisa ditempuh satu jam, tapi saat perjalanan terjebak macet hampir satu jam. Rasanya kepala ini berat sekali,’’ kenangnya.

Tidak hanya itu, rumbai pada bagian punggung yang menjadi aksesoris dan bagian busana yang hanya dikaitkan dengan lem membuat remaja 18 tahun itu ketir-ketir. ’’Takut saja kalau tiba-tiba lemnya lepas atau sobek,’’ katanya. ***(isd)

Selasa, 26 Juni 2012

Mereka yang Menyabet Juara 1 di Ajang Exmud Party 2012 Radar Madiun (1)

SMAN 2 Menang Lagi, Tim
SMPN 1 Geger Lupa Mandi

Menyabet gelar bergengsi sebagai pemenang butuh pengorbanan dan kerja keras. Setidaknya itulah yang dirasakan pemenang lomba Mading Competition Exmud Party 2012 Radar Madiun, yang telah memasuki edisi keempat. Untuk juara 1 tingkat SMA disabet tim SMAN 2 Kota Madiun, sedangkan tingkat SMP diraih SMPN 1 Geger, Kabupaten Madiun. Seperti apa perjuangannya?

UMI SHOLIKAH, Madiun

EKSPRESI bangga, haru dan gembira terpancar dari rona wajah siswa yang mengenakan seragam warna krem dengan bawahan cokelat muda. Teriakan lepas terdengar kompak dari hall Pasaraya Sri Ratu Madiun, ketika perwakilan panitia Exmud Party 2012 dari Radar Madiun, membacakan satu persatu juara Mading Competition dengan tema ’all about football’ tersebut.

Mereka yang sedang bergembira itu tidak lain tim mading SMAN 2 Kota Madiun. Tanpa dikomando, tim ini larut dalam kegembiraan setelah didaulat memenangi kompetisi bergengesi pesta kreativitas pelajar terakbar se eks Karisidenan Madiun. Tim Smada itu mempertahankan status juara bertahan. Sebab, diajang yang sama tahun lalu, tim dari sekolah berlabel RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) itu juga dikukuhkan sebagai juara 1. ’’Tahun lalu (Exmud Party 2011, Red) kakak kelas yang dapat, sekarang giliran kami juara, ini cukup membanggakan,’’ ujar Ratna Ayu Kurniawati, koordinator tim Mading SMAN 2 Kota Madiun, ditemui Radar Madiun usai prosesi penyerahan hadian, kemarin (25/6).

Ratna –sapaan akrabnya- mengatakan, tim mading melibatkan 10 pelajar dari sekolah yang beralamat di jalan Biliton, Kota Madiun. Targetnya, tetap mempertahankan juara. Datang sebagai sang juara bertahan, tim mading SMAN 2 tidak mau kehilangan muka. Yakni, menerapkan strategi jitu untuk bisa mencuri perhatian dewan juri. ’’ ’’Temanya kan tentang bola, kalau mading lapangan sudah banyak. Jadi mading kami buat sekreatif mungkin dari sisi konsep dan tampilan,’’ ujar Ratna yang juga pimpinan umum mading Bina Intensitas Apresiasi Siswa (BIAS) SMAN 2.

Konsepnya dinamai ’Balldenworld,’ alias ball hidden world. Isinya menceritakan sisi lain atau fakta tersembunyi di balik dunia sepakbola. Mading tersebut dikemas cukup berani. Yakni, dengan memasukkan berbagai artikel tentang bola yang tidak banyak diketahui masyarakat. Misalnya, kasus pingsannya pemain Bolton Wanderers, Fabrice Muamba dalam pertandingan karena serangan jantung. Masih ada lagi, artikel nama kesebalasan yang unik di bumi Indonesia. ’’Ada yang sebutannya PSK dengan kepanjangan Persatuan Sepakbola Kendari. Kemudian ada juga Perawan, singkatan dari Persepakbolaan Warga Nias dan masih banyak lagi,’’ tuturnya.

Mading 3 D dan interaktif itu dilengkapi dengan permainan. Dijelaskan, proses pengerjaan mading itu memakan waktu tiga hari. Dia mengakui, persiapan timnya cukup mendadak. Sebab, anggota tim mading sebelumnya harus berijabaku dan konsentrasi ujian semester. Konsekuensinya, tim mading harus kejar deadline disamping memikirkan konsep dalam waktu singkat. ’’Kami bagi tugas dan selama dua hari penuh lembur,’’ imbuh Yovita Indriya, anggota tim lain.

Walhasil, dengan kerja keras dan tanggung jawab tim yang didukung sukarelawan dari ekskul lain bisa menyelesaikan karya mading tersebut. Dari sekian banyak detail karya itu, ada satu bagian yang pengejaannya paling sulit. Yakni membuat meja dan kaki-kaki yang terbuat dari bahan semen. ’’Karena tidak pernah pakai gergaji manual, susahnya minta ampun saat memotong triplek,’’ imbuh Cahya Yoga.

Pengalaman menarik juga diungkapkan tim mading asal SMPN 1 Geger, Madiun. Tim asal Kabupaten Madiun itu dinobatkan sebagai juara pertama untuk tingkat SMP. Mereka butuh waktu tujuh hari mereka menyelesaikan mading. Konsep dan bentuknya gawang dan garis penalti itu. Menurut Anggarita Intan, anggota tim, untuk menyelesaikan karya itu hampir setiap hari lembur. Mulai pukul 07.00 WIB sampai 21.00. Bahkan saking totalnya mengerjakan mading tersebut, sebagian besar anggota rela tidak mandi sore. ’’Jadi bau ditanggung bersama, yang penting sekarang terpuaskan menjadi juara,’’ ujarnya.

Hal senada diungkapkan Yayang Deni, dan Ilham Firmansyah anggota tim yang lain. Mereka rela membeli baterai malam hari ke pasar Pagotan, hanya untuk menyalakan bel yang berfungsi sebagai tanda gol. Itu diperuntukan pada permainan tendangan penalti yang menjadi bagian karyanya. ’’Lumayan gelap, karena rumahnya juga agak jauh. Tapi tidak masalah yang penting bisa menang,’’ tandasnya. ***(ota)

Peserta Exmud Party Makin Kreatif, Kian Berani

MADIUN – Hall Pasaraya Sri Ratu sore kemarin (25/6) begitu riuh, saat pengumuman pemenang kompetisi rangkaian Exmud Party 2012 yang menandai ditutupnya ajang bergengsi Radar Madiun itu. Wakil Bupati Madiun Iswanto didampingi Pemimpin Redaksi Radar Madiun Bambang H Irwanto menyatakan apresiasinya atas even kreativitas pelajar tersebut. ’’Acara yang menjadi rangkaian HUT ke-13 Radar Madiun ini, luar biasa, untuk mengawal kemajuan pendidikan,’’ katanya.

Secara simbolis, closing ceremony ditandai peluncuran party paper oleh wabup dan pemred Radar Madiun, diiringi pelepasan balon oleh para peserta. Wabup Iswanto berharap, ke depan Radar Madiun terus mampu menyuguhkan informasi yang dibutuhkan masyarakat, tetap objektif dan menggelar even positif bagi dunia pendidikan.

Project officer Exmud Party 2012 Radar Madiun, Evan Hadi menuturkan, pesta kreativitas pelajar yang digelar setiap tahun, konsepnya terus dimatangkan. Salah satu gelaran yang kemarin begitu memukau adalah newspaper fashion show. Yakni, ajang tampilnya desainer pelajar plus model dari siswa, dengan busana berbahan kertas koran. ’’Tahun ini tema desainnya lebih berani. Ke depan, konsep lain akan kami tambahkan untuk menyempurnakan gelaran yang menjari rangkaian HUT Radar Madiun ini,’’ ungkapnya.

Sebelum penutupan, selain newspaper fashion show, juga digelar lomba fotografi dengan model profesional berlatar sepeda motor Yamaha, sponsor utama Exmud Party 2012. Tampil sebagai terbaik I newspaper fashion show adalah SMAN 2 Ngawi, terbaik II (SMAN 1 Ponorogo) terbaik III (SMAN 6 Kota Madiun), terbaik IV (SMPN 1 Geger), terbaik V (MAN Kembangsawit). Sedangkan K-Pop Dance terbaik I SMKN 1 Kota Madiun, terbaik II (SMAN 1 Kota Madiun), terbaik III (SMAN 2 Kota Madiun), yell group terbaik I SMAN 3 Kota Madiun, terbaik II (SMAN 1 Mejayan), terbaik III (SMPN 2 Ngawi), Mading SMP Terbaik I SMPN 1 Geger, terbaik II (SMPN 2 Ngawi B), terbaik III (SMPN 1 Mejayan). Dan mading SMA, terbaik I SMAN 2 Kota Madiun,terbaik II (SMAN 2 Ngawi), terbaik III (SMAN 1 Ponorogo).

Exmud Party 2012 Radar Madiun didukung Yamaha, Unmer Madiun, KPP Pratama Madiun, Indosat IM3, PT Diantama Talenta Prima dan Pasaraya Sri Ratu. (rgl/irw)

Senin, 25 Juni 2012

Daftar Pemenang Exmud Party 2012

Berakhir sudah rangkaian Exmud Party 2012 di Pasaraya Sri Ratu Madiun. Berikut daftar pemenang ajang bergengsi yang digelar Radar Madiun itu.



Newspaper Fashion Show:
Juara I: SMAN 2 Ngawi
Juara II: SMAN 1 Ponorogo
Juara III: SMAN 6 Kota Madiun
Juara IV: SMPN 1 Geger
Juara V: MAN Kembangsawit

K-Pop Dance:
Juara I: SMKN 1 Kota Madiun
Juara II: SMAN 1 Kota Madiun
Juara III: SMAN 2 Kota Madiun

Yell Group:
Juara I: SMAN 3 Kota Madiun
Juara II: SMAN 1 Mejayan
Juara III: SMPN 2 Ngawi

Mading SMP:
Juara I: SMPN 1 Geger
Juara II: SMPN 2 Ngawi B
Juara III: SMPN 1 Mejayan

Mading SMA:
Juara I: SMAN 2 Kota Madiun
Juara II: SMAN 2 Ngawi
Juara III: SMAN 1 Ponorogo

Congrat 4 champions. See u next year...!!!

Minggu, 24 Juni 2012

Exmud Party, Pacu Kreativitas Pelajar

MADIUN – Pesta kreativitas pelajar di eks-Karesidenan Madiun ditabuh, kemarin (24/6). Bertempat di hall Pasaraya Sri Ratu, acara yang didukung Yamaha, pembukanya menyuguhkan pertunjukkan atraktif dan spektakuler mulai breakdance Off One Rockers, cheerleaders SMAN 5 kota, shuffle dance MOS, hingga penampilan penyanyi cilik Adinda Galuh Hapsari.

Exmud Party 2012 dibuka Sekda Kota Madiun, Maidi, didampingi Direktur Radar Madiun Aris Sudanang bersama sejumlah perwakilan sponsor.


Exmud Party 2012 Radar Madiun yang berlangsung dua hari adalah edisi keempat. Kreativitas pelajar yang dikompetisikan di antaranya mading bertema ’all about football’, yell group, K-Pop Dance yang dilombakan kemarin. Sedangkan hari ini, Exmud Party akan mengasah kreativitas di bidang fotografi bertajuk ’the party full of expression’ dan newspaper fashion show dengan berbahan koran Radar Madiun.

Hadir pula dalam opening ceremony Kapolres Madiun Kota AKBP Adi Deriyan Jayamarta, Branch Manager Pasaraya Sri Ratu, Marsono perwakilan dari Universitas Merdeka (Unmer) Madiun dan pejabat KPP Pratama Madiun.

Direktur Radar Madiun Aris Sudanang mengatakan, exmud party merupakan sarana yang bisa dimanfaatkan pelajar untuk saling berkompetisi, silaturahmi dan menggali ide. ’’Semoga kelak bermanfaat bagi pelajar di level yang lebih tinggi sekaligus melihat bagaimana keberanian tampil di depan umum,’’ ujar Aris.

Aris juga mengapresiasi sponsor Yamaha dan Pasaraya Sri Ratu, serta KPP Pratama, Unmer Madiun, Diantama Talenta Prima hingga Indosat. Sekda Kota Maidi juga ikut memuji Radar Madiun dalam even yang dinilai bermanfaat bagi pelajar itu. ‘’Acara tahun keempat ini semakin meriah dan kreatif,’’ kata Maidi.


Maidi sempat menyinggung ajang kompetisi kreativitas pelajar juga akan mempercepat kemajuan dunia pendidikan. Apalagi, lanjutnya, di Kota Madiun sejumlah langkah di bidang pendidikan terus dilakukan seperti berdirinya Sekolah Tinggi Ilmu Kereta Api (STIKA) hingga penegerian Politeknik Madiun. ‘’Ini akan membawa perubahan cepat bagi Kota Madiun,’’ ungkapnya.

Usai acara dibuka, Direktur Radar Madiun Aris Sudanang, Kapolresta AKBP Adi Deriyan Jayamarta dan Sekda Maidi melihat seluruh kreasi mading dari siswa SMP dan SMA. Sekda Maidi dan Kapolresta AKBP Adi Deriyan sempat menjajal permainan di mading buatan SMAN 6 Kota Madiun dan kreasi sekolah lain. Siang kemarin, juga dilakukan penilaian Mading Competition dan Yell Group. (ota/irw)

Selasa, 15 Mei 2012

SMAN 1 Mejayan Kabupaten Madiun

Bidik Adiwiyata Mandiri
SEKOLAH Adiwiyata seolah jadi trending model dunia pendidikan di Indonesia saat ini. Pun SMAN 1 Mejayan Kabupaten Madiun, sejak beberapa tahun terakhir sekolah di Jalan Panglima Sudirman Caruban ini getol menata lingkungannya demi meraih predikat bergengsi itu.
Nggak sia-sia, tahun 2009 sekolah yang berdiri pada 1965 itu berhasil melalui berbagai tingkatan sekolah Adiwiyata. Mulai dari kabupaten, provinsi, sampai nasional. Dan sekarang, SMAN 1 Mejayan sedang membidik predikat Adiwiyata Mandiri. Pada 7 hingga 24 Mei lalu, tim dari Jakarta melakukan visitasi langsung ke sekolah. ‘’Adiwiyata bertujuan mulia, yaitu meningkatkan jiwa cinta lingkungan,’’ kata Pak Suparyo, wakasek Kesiswaan SMAN 1 Mejayan.
Berbagai upaya pun dilakukan SMAN 1 Mejayan. Yang terbaru, sekolah membentuk green police (GP). Personel GP itulah yang bertangung jawab mendorong warga sekolah berperan aktif menjaga kelestarian lingkungan. ‘’Semua pihak harus berperan aktif dan partisipatif dalam menjaga lingkungan sekitar,’’ tuturnya.
Di sisi lain, SMAN 1 Mejayan juga memberi kesempatan bagi sekolah lain untuk studi banding seputar pengelolaan lingkungan. Nggak itu saja, SMAN 1 Mejayan berobsesi menjadi bagian dari Asean Green School. ‘’Rencana ini akan dimatangkan secara optimal setelah Adiwiyata Mandiri tercapai. Karena itu, mari kita merapatkan barisan untuk mewujudkan sekolah yang berbudaya lingkungan,’’ ajak Pak Suparyo. (riska/bagus)

Sulap Sampah jadi Barang Bernilai Ekonomi
BAGI sekolah calon Adiwiyata Mandiri seperti SMAN 1 Mejayan, sampah merupakan musuh terbesar yang wajib ditangani setiap harinya.
Salah satunya dengan kreativitas mengolah sampah. Lewat metode 3R (reuse, reduce, recycle), sampah mampu diolah menjadi barang unik dan bernilai ekonomi.
Bahkan, metode reuse mampu mengantar wakil SMAN 1 Mejayan menyabet juara Putra Putri Lingkungan Hidup 2010-2011. Contohnya menjernihkan air yang tidak layak menjadi air yang layak pakai. ‘’Sampah seperti dedauanan bisa diolah menjadi pupuk. Begitu pula sampah alat tulis,’’ tutur Ketua OSIS Aisyah Putri Lestari.
Ruang galeri Smasa pun dipenuhi karya siswa dari bahan limbah. Salah satunya guci yang terbuat dari limbah kertas. ‘’Ada rencana ingin membuat pupuk cair dari sampah alam. Yang sudah terealisasi yaitu pupuk padat yang biasa dipakai teman-teman merawat tanaman di lingkungan sekolah. Pupuk yang telah diproduksi sebagian dijual ke masyarakat,’’ imbuh Aisyah. (*)

SPAK Diserbu Calon Siswa
TAU gak, untuk bisa menempuh pendidikan di SMAN 1 Mejayan Kabupaten Madiun bisa dilakukan lewat jalur Seleksi Prestasi Akademik dan Kemampuan (SPAK).
Pendaftar SPAK tahun ini mencapai 463 siswa SMP/MTs. Sayang, harus ada yang tereliminasi karena kuotanya cuma 160 untuk 6 kelas.
Tahun sebelumnya, jalur SPAK hanya membuka 5 kelas. Ini menunjukkan kalau SPAK dari terus berkembang. ‘’Tujuan dibukanya SPAK adalah agar SMAN 1 Mejayan memiliki input yang unggul. Juga untuk mengurangi beban siswa SMP/MTs pasca UAN, tidak perlu cemas ke mana mereka akan melanjutkan pendidikan,’’ terang Pak Agus Sugiarto, penanggung jawab SPAK yang juga Wakasek Kurikulum SMAN 1 Mejayan.
SPAK tahun ajaran ini sudah dilakukan pada 1 April lalu, dan tiga hari kemudian diumumkan rankingnya. Tapi, nama-nama yang diterima baru dibeber setelah pengumuman kelulusan. ‘’Yang tidak diterima masih bisa mendaftar lagi melalui jalur regular,’’ ujarnya.
Kata Pak Agus, pihaknya sengaja menerapkan seleksi ketat dalam SPAK. Di antaranya, calon siswa harus menduduki ranking 1-10 kelas non unggulan dan peringkat 1-20 untuk kelas unggulan.
Dampak positif SPAK, lanjut Pak Agus, adanya peningkatan prestasi SMAN 1 Mejayan, baik akademik maupun non akademik. Dengan input yang baik, outputnya pun baik pula. Pada tahun ajaran 2010/2011, misalnya, dari total 245 siswa, 193 di antaranya keterima di perguruan tinggi negeri. (lucky/wulan)

Terinspirasi Pecel Pincuk
PECEL pincuk khas Madiun menginspirasi Lovelyta Syntia Putri menciptakan corak batik yang unik.
Yang bikin bangga lagi, karya siswi SMAN 1 Mejayan Kabupaten Madiun itu meraih peringkat 5 lomba desain batik tulis tingkat Provinsi Jatim. ‘’Aku pilih pecel karena merupakan salah satu ikon Madiun selain dongkrek dan brem,’’ kata Love-panggilan akrab Lovelyta Syntia.
Love mengaku nggak nyangka bisa masuk 5 besar. Soalnya, itu merupakan pengalaman pertama dia bikin desain batik. Apalagi, persiapannya cuma tiga hari. ‘’Alhamdulilah bisa meraih 5 besar,’’ ujar cewek yang punya hobi melukis ini.
Dia berharap, lewat desainnya itu bisa memperkaya motif batik, sekaligus melestarikan makanan khas Madiun pecel pincuk. ‘’Mudah-mudahan batik makin digemari semua kalangan masyarakat,’’ harapnya. (via/erlyn)

Tunggu Sertifikat ISO
BANYAK sekolah yang membidik sertifikat ISO. Tak terkecuali SMAN 1 Mejayan Kabupaten Madiun. Maklum saja, ISO ibarat jaminan mutu bagi sebuah lembaga pendidikan.
‘’ISO adalah suatu bentuk standarisasi yang diakui secara internasional, misalnya aspek administrasinya,’’ terang Pak Agus Supriyatno, kepala SMAN 1 Mejayan.
Tahun ajaran 2011/2012, SMAN 1 Mejayan memprogramkan sebagai tahun ISO, selain tahun Adiwiyata Mandiri. Upaya sekolah ini mengejar sertifikat ISO seiring dengan target Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Madiun bahwa tahun 2014 nanti semua SMA harus sudah ber-ISO. Hal itu sempat diungkapkan Kepala Dindik Pak Suhardi dalam sambutannya di depan wali murid SMAN 1 Mejayan saat penerimaan siswa baru.
Pak Agus Supriyatno menuturkan, penilaian ISO meliputi berbagai aspek. Mulai dari kelengkapan mengajar, silabus, RPP yang berketentuan ISO, teknik mengajar, maupun komponen-komponen sekolah lainnya yang di-ISO-kan. ‘’Predikat sekolah ISO ini akan meningkatkan mutu sekolah sebagai sekolah yang diakui di lingkup internasional. Setiap lima tahun sekali program ISO harus selalu diperbarui dan akan dinilai oleh tim pusat tentang masih layak atau tidaknya predikat sekolah ISO diberikan kepada sekolah yang bersangkutan,’’ ungkapnya.
“Sekolah kita tinggal menunggu sertifikat ISO saja. Untuk penilaian dari tim sudah dilaksanakan jauh hari,’’ imbuh Pak Agus Sugiarto, wakasek Kurikulum SMAN 1 Mejayan. (luky/wulan)

Bikin Es Manisan sampe Minyak Rambut

Temuan KIR SMAN 1
Mejayan Revolusioner
SIAPA bilang KIR hanya milik pelajar di kota. SMAN 1 Mejayan Kabupaten Madiun nggak mau kalah lho.
Sekolah ini juga punya KIR yang dikenal dengan sebutan Kaisar, singkatan dari Karya Ilmiah Remaja Smasa Revolusioner).
Temuan anak-anak Kaisar memang revolusioner. Mulai dari es manisan yang terbuat dari kulit semangka, sampai jamu yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Es manisan itu pernah ikut lomba tingkat provinsi. Sedangkan jamu yang diberi nama Ampuh Panca Sakti itu sempat dipamerkan waktu Gubernur Jatim Pak Soekarwo berkunjung ke Kaliabu. ‘’Sebelumnya diberi nama jamu 3 in 1, namun rasanya nama itu kurang sesuai,’’ kata Bu Djaini, pembina KIR SMAN 1 Mejayan.
Anggota Kaisar juga bekerjasama dengan OSIS dan beberapa guru kimia lainnya bikin parfum dan minyak kayu putih dari sari melati. Bunga yang harum baunya itu disulap menjadi berbagai formula bermanfaat. Antara lain minyak angin, balsam, dan minyak rambut.
Temuan mereka dipamerkan di acara peringatan Hardiknas di Stadion Pangeran Timoer Caruban 2 Mei lalu. ‘’Kegiatan ilmiah ini kita lakukan karena ingin menciptakan sesuatu yang baru untuk sekolah tercinta,’’ terang Vina, salah satu anak OSIS. (floren)

CREW LIPUTAN:

Selasa, 08 Mei 2012

SMP Muhammadiyah 5 Ngawi

TAK SEKADAR BELADIRI
SMP Muhammadiyah 5 Ngawi punya banyak ekskul. Salah satu yang jadi favorit siswa adalah
Tapak Suci (TS) Putera Muhammadiyah.
Ekstrakurikuler bidang seni beladiri ini merupakan ciri khas sekolah di bawah naungan persyarikatan Muhammadiyah.
Anak-anak ekskul TS SMP Muhammadiyah 5 Ngawi sudah sering meraih prestasi. Antara lain di even yang digelar IPSI Kabupaten Ngawi. Pada Invitasi Tapak Suci se-Karesidenan Madiun di Unmuh Ponorogo 2010, tim Padmanaba- SMP Muhammadiyah 5 Ngawi-menyabet juara umum III. Pada Olimpiade Pelajar Muhammadiyah (OPM) Februari lalu, tim sekolah yang punya moto “The Real Islamic Scholl for The Bright Future” ini menjadi juara umum.
Hari ini (8/5), duta Padmanaba akan berangkat ke Kota Reog untuk mengikuti invitasi Tapak Suci yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Ponorogo. ’’Tapak Suci tidak sekadar ekstra bela diri, tetapi juga mengandung nilai keimanan dan penyempurnaan akidah bahwa tiada kekuatan kecuali izin Allah SWT,’’ ungkap Pak Suyanto, salah satu pendekar TS di SMP Muhammadiyah 5 Ngawi. (*)

Malah Semakin Berkembang
MASIH ingat kantin kejujuran (kajur)? Jika di sekolah lain banyak yang gulung tikar, kajur SMP Muhammadiyah 5 Ngawi tetap eksis.
Bahkan, semakin berkembang dari waktu ke waktu. Itu tak lepas dari komitmen siswa-siswi sekolah ini mengedepankan kejujuran.
”Melihat tumpukan makanan yang lezat tanpa ditunggui pedagangnya, bagi orang lain mungkin tergoda orang untuk tidak jujur. Tapi berkat nasehat dari guru dan kesadaran bahwa Allah itu Maha Melihat, kami semua bisa jujur,’’ kata Hariayanto, siswa kelas 7C
Memang, jujur itu seharusnya bukan karena orang lain, tapi karena ada niat dan tekat dari dalam diri sendiri. Itu pula yang terpatri kuat di benak warga SMP Muhammadiyah 5 Ngawi. “Dengan tingkat kejujuran siswa yang tinggi, kami optimistis kajur di sekolah ini terus berkembang, ‘’ ujar Bu FaritaLina R, penanggung jawab kajur SMP Muhammadiyah 5 Ngawi. (*)

Borong 26 Piala, Sabet Juara Umum
PELAJAR sekolah di bawah naungan persyarikatan Muhammadiyah punya even olimpiade yang dikenal dengan sebutan OPM (Olimpiade Pelajar Muhammadiyah).
OPM se-Kabupaten Ngawi tahun ini diadakan 24-26 Februarilalu di Perguruan Muhammadiyah Ngawi yang juga merupakan kompleks Pondok Pesantren Muhammadiyah Ulil Albab.
Cabang olah raga yang dipertandingkan dalam OPM kali ini antara lain bulu tangkis, futsal, pencak silat, dan tenis meja. Sedangkan perlombaan bidang seni di antaranya pidato tiga bahasa, baca puisi, majalah dinding (mading), dan paduan suara. Juga ada lomba matematika, sains, dan Ismubaris (Al-Islam Kemuhammadiyah dalam bahasa Arab dan Inggris).
Tau nggak, pada ajang Olimpiade Pelajar Muhammadiyah ITU, SMP Muhammadiyah 5 Ngawi keluar sebagi juara umum dengan memborong 26 piala. Amazing!
‘’Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin oleh majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Ngawi. Tujuannya menggali bibit–bibit pelajar berprestasi di kalangan Muhammadiyah yang nantinya akan diikutkan dalam kompetensi di tingkat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur,’’ kata Pak Salimoel Amien, ketua majelis Dikdasmen PDM Ngawi saat pembukaan OPM.
‘’ Selain itu, juga sebagai ajang silahturrahim antar pelajar, guru, maupun pengelola sekolah sebagai wahana tukar pikiran, tukar pengalaman demi memajukan pendidikan di kalangan Muhammadiyah,’’ imbuhnya. (*)

Bahasa Arab jadi Mapel Wajib

Juga Punya Program
One Day One Ayat
SISWA SMP Muhammadiyah 5 Ngawi sudah pada pintar Bahasa Arab lho. Maklum, di sekolah itu Bahasa Arab masuk dalam mata pelajaran (mapel) wajib bagi siswa mulai kelas 7 sampai kelas 9.
Langkah pihak sekolah menjadikan Bahasa Arab menjadi mata pelajaran wajib juga tak lepas dari prinsip man jadda wa jadda (siapa bersungguh-sungguh mendapat) dan man sobaro dhofiro (siapa bersabar beruntung).
Nggak rugi sekolah memasukkan Bahasa Arab sebagai mapel wajib. Banyak siswa SMP Muhammadiyah 5 Ngawi yang mengukir prestasi. Bahkan, juara I lomba pidato Bahasa Arab putra dan putri di Olimpiade Pelajar Muhammadiyah (OPM) tahun ini diborong wakil sekolah itu. Yakni, Nikmah Rima D dan Ibnu Mas’ud F.
Tak hanya itu, SMP Muhammadiyah 5 Ngawi juga punya program “One Day One Ayat’’. Maksudnya, setiap menghafal satu ayat Alquran. Pencetus program ini adalah guru Bahasa Arab sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Ulil Albab Ustadz Wakhid. ‘’Program ini cukup efektif. Dengan metode ini diharapkan tiap siswa mampu menghafal dalam satu tahun dua sampai tiga juz,’’ terang Pak Hadi Mustofa, kepala sekolah. (*)

Sekolah sekaligus Mondok 
ADA yang beda di lingkungan SMP Muhammadiyah 5 Ngawi.
Siswa-siswi sekolah di Jalan K.H. Ahmad Dahlan ini menuntut ilmu seperti pelajar umumnya, sekaligus mondok di Pondok Pesantren Muhammadiyah “Ulil Albab” di kompleks sekolah.
“Pondok ini didirikan untuk mencetak kader-kader bangsa, calon-calon pemimpin umat,’’ terang Pak H. Gunadi Ash Cidiq, pimpinan pondok yang juga ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ngawi.
Para santri tidak hanya ngaji Quran atau memperdalam agama saja lho. Untuk mendukung pembelajaran, mereka diwajibkan memiliki laptop. Dengan sarana itu, mereka bisa mengakses internet sehingga memiliki pengetahuan yang luas. Asal tau aja, aktivitas santri dan santriwati juga dikontrol 24 jam sama ustadz dan ustadzah di sana.
”Dengan sistem mondok atau asrama selama 24 jam, santri diajar dan dididik apa yang mereka lihat, apa yang mereka dengar dan apa yang mereka rasakan adalah pendidikan,’’ kata Ustadz Wakhid, pengasuh pondok.
Alumnus Pondok Modern Darussalam Gontor ini menambahkan, di Ponpes Ulil Albab juga dibiasakan berkomunikasi dengan dua bahasa, yaitu Bahasa Arab dan Inggris. Metodenya, pemberian dua kosa kata baru setiap harinya dan membuat dua kalimat dari setiap kata.
Bagaimana tanggapan santri yang mondok di sana? ‘’Bersekolah sekaligus mondok sangat bermanfaat karena mendapat ilmu agama, berbahasa Arab dan Inggris secara aktif, IT dan hafal surat-surat Quran,’’ kata salah satu santriwati asal Pacitan.
Soal prestasi para santri tidak usah diragukan lagi. Santri di pondok yang berdiri 19 Februari 2009 ini sudah berjaya di berbagai ajang seperti OSN, O2SN, OPM, dan masih banyak lagi lainnya. (*)

CREW LIPUTAN:
 
Exmud Online © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum