Pages

Selasa, 06 Desember 2011

MTsN 2 Paron Ngawi

NATIVE SPEAKER

Siswa Akselerasi Belajar
bareng Bule Amrik
BANYAK cara untuk mengasah kemampuan berbahasa Inggris. Salah satunya dengan mendatangkan native speaker, seperti yang dilakukan MTsN 2 (Tsada) Paron Ngawi beberapa waktu lalu.
Native speaker itu sengaja didatangkan agar anak-anak kelas akselerasi Tsada menimba ilmu langsung dengan orang yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa percakapan sehari-hari.
Siapakah native speaker itu? Dia adalah Pak John, bule asal Colorado, Amerika Serikat. ‘’Kehadiran Pak John ini tidak lepas dari buah kerjasama yang baik antara MTsN 2 Paron dengan MAN Paron. Sebab, tugas utama Pak John selama dua tahun di Indonesia adalah menjadi pengajar sukarela di MAN Paron,’’ terang Bu Isnawati Rofiqoh, guru bahasa Inggris Tsada Paron.
Bu Isnawati mengatakan, awalnya meminta izin pihak MAN Paron untuk mendatangkan Pak John. Karena punya semangat yang sama, madrasah itu sangat mendukung. ‘’Alhamdulillah Pak Muljono (Kepala MAN Paron, Red) memberi kami kesempatan untuk menimba ilmu dari Pak John,’’ tuturnya.
Begitu tiba di MTsN 2 Paron, Pak John langsung mendapat sambutan hangat. Diajar bule ternyata asyik. Soalnya, diselingi games-games yang seru. Selama mengajar anak-anak Tsada, Pak John didampingi guru bahasa Inggris Bu Farida Hidayati dan Bu Isnawati.
Saking asyiknya, waktu serasa begitu cepat berlalu. Tak terasa hampir dua jam siswa-siswi MTsN 2 Paron belajar bahasa Inggris dengan Pak John. ‘’Mudah-mudahan anak-anak makin termotivasi untuk belajar lebih giat, terutama dalam pelajaran bahasa Inggris,’’ harap Bu Isnawati. (*)

Kembangkan Potensi Siswa CI+BI

Buka Kelas
Akselerasi
MTsN 2 (Tsada) Paron Ngawi mempunyai cara tersendiri untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Yaitu dengan memberikan perhatian khusus kepada siswa yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa (CI+BI).

‘’Perhatian khusus ini perlu diberikan untuk mengembangkan potensi siswa secara optimal agar menghasilkan kecerdasan yang luar biasa dan mampu berprestasi,’’ jelas Pak H. Yasin, Kepala MTsN 2 Paron.
Perhatian khusus itu diwujudkan dengan membuka kelas akselerasi (percepatan) untuk tahun pelajaran 2011/2012. Peserta didik yang bisa masuk di kelas ini harus memenuhi beberapa persyaratan. ‘’Di antaranya, rapor dari SD/ MI kelas 4, 5 dan 6, tes akademik, dan tes psikologi. Juga ada studi kelayakan seperti meminta pendapat guru, teman sebaya, dan orang tua atau wali tentang kemampuan dan kesanggupan anak tersebut,’’ ungkapnya.
Untuk mewujudkan tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien, di kelas akselerasi dilengkapi berbagai fasilitas seperti ruangan ber-AC, mebelair khusus, perpustakaan mini, modul, IT lengkap, lemari es dan sebangainya. ‘’Volume kelas akselerasi maksimal 20 siswa, sistem pengajarannya fullday,’’ terang Pak Yasin.
Motivasi dibukanya kelas akselerasi berawal dari sukses Ni’ma Fitrotillah, lulusan kelas unggulan yang diterima di MAN Insan Cendikia Serpong Jawa Barat, dan banyak juga yang diterima di MA/ SMA/ SMK negeri di Ngawi dan sekitarnya.
Pak Yasin menambahkan, MTsN 2 Paron mendapat nilai akreditasi A dari BAN-P dan telah memperoleh SK penetapan dari Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur sebagai penyelenggara program kelas akselerasi. ‘’Untuk itu tingkat MTs ditempuh selama 2 tahun dan langsung bisa ikut UN. Kurikulumnya mengadopsi konsep dengan kebutuhan khusus peserta didik CI+BI yang dikembangkan dalam bentuk pengayaan dan peningkatan, serta menyelesaikan semua target kurikulum tanpa meloncat kelas,’’ paparnya. (*)

PMR Tsada Paron Berjaya

Di Ajang Jumbara
se-Kabupaten Ngawi
MTsN 2 (Tsada) Paron kembali mengukir prestasi di ajang Jumbara se-Kabupaten Ngawi yang digelar 22-25 Oktober lalu di lapangan Teguhan, Kecamatan Paron. Para penggawa Tsada berjaya di beberapa peragaan (lomba).
Di antaranya, juara I peragaan PP (Pertolongan Pertama), donor darah siswa, dan kesehatan remaja. Bukan itu saja, Tsada Paron juga menjadi kontingen terfavorit PMR Madya.
Keberhasilan skuad Tsada Paron Skuad yang beranggotakan 20 siswa memborong gelar juara tak urung disambut suka cita. ‘’Kemenangan anak-anak tidak lepas dari kedisiplinan dan ketekunan mereka dalam berlatih. Tanpa itu semua tidak mungkin bisa menjadi yang terbaik,’’ kata Pak Jumari, salah satu pembina.
Sikap disiplin yang ditanamkan para pembina PMR terlihat dalam setiap kegiatan latihan, baik latihan reguler maupun menjelang even prestisius sekaliber jumbara. Bahkan, sejak seminggu sebelum kegiatan hingga akhir kegiatan, anak-anak dilarang keras minum es, demi menjaga stamina mereka.
Selain Pak Jumari, yang terlibat intens dalam kegiatan ini ada Pak Ridlo dan Pak Nur Kholiq sebagai pendamping. Di setiap latihan maupun even lomba, mereka bertiga selalu berdiri di belakang anak-anak Tsada, sekaligus motivator. (*)

Mengenal Three Musketeers dari MTsN 2 Paron Ngawi
Pak Ridho Wibawa, Pak Nur Kloliq Tegas, Pak Jumari Disiplin

PERNAH nonton film The Three Musketeers? Film itu mengisahkan sepak terjang tiga prajurit elit pengawal raja Prancis, yaitu Porthos, Athos dan Aramis.
Semboyan terkenal mereka “all for one, one for all” (semua untuk satu, satu untuk semua).
Nah, MTsN 2 (Tsada) Paron Ngawi juga punya tiga jagoan lapangan yang all out memberikan sumbangsihnya pada sekolah tercinta. Mereka adalah: Pak M. Nur Kholiq, Pak Moh Ridlo, dan Pak Jumari.
Ketiga bapak itu merupakan pembina utama di beberapa kegiatan madrasah, seperti pramuka, PMR dan olah raga. Ketiganya merupakan kombinasi yang lengkap. Pak Ridlo terkenal dengan kewibawaannya, Pak Nur Kholiq dikenal tegas, dan Pak Jumari orangnya disiplin. Mereka adalah ujung tombak Tsada Paron di even-even outdoor. Dari sentuhan tangan mereka bertiga pula, banyak siswa Tsada yang mengukir prestasi.
Pak Ridlo yang sehari-hari mengajar pelajaran Fiqih ini sangat prihatin dengan keadaan siswa zaman sekarang yang lemah pendalaman agamanya. Bapak yang pernah menimba ilmu di Pondok As-Salam Solo ini juga prihatin generasi sekarang banyak yang tidak bisa membaca Alquran ataupun doa-doa salat. ‘’Makanya, kami sangat getol meminta siswa menghafal bacaan-bacaan salat ataupun doa-doa harian.’’ ujarnya.
Sementara Pak Nur Kholiq yang alumni IAIN Sunan Ampel Surabaya jurusan Bahasa Arab itu adalah sosok yang fleksibel jika berhadapan dengan para siswa. Bapak satu ini bisa menjadi sangat tegas, namun tidak jarang pula mampu membuat suasana latihan menjadi cair. Bapak dua anak ini juga piawai di bidang dekorasi dan seni kaligrafi.
Sedangkan Pak Jumari telah mengabdi selama 10 tahun di MTsN 2 Paron. Alumni Universitas Negeri Malang ini adalah sosok yang paling membumi dan kalem. Tapi di balik kekalemannya tersimpan sikap tegas dan keras. Pak Jumari senantiasa menanamkan sikap pantang menyerah di setiap kondisi.
Pun ketika Tsada Paron mengikuti kejuaraan, baik lokal maupun nasional, selalu diibaratkan perang. ‘’Harus tampil maksimal dan total, sehingga apapun yang terjadi kita tidak akan menyesalinya,’’ kata bapak yang masih single ini. ( * )

Terseret 5 Meter, Motor
Cuma Tergores Sedikit
BANYAK orang yang memakai sepeda motor Yamaha, termasuk Pak Sukamil, guru MTsN 2 (Tsada) Paron Ngawi. Guru yang biasa dipanggil Pak Kamil ini sudah sejak 5 tahun lalu memakai Jupiter Z warna merah.

Pernah suatu ketika Pak Kamil jatuh dari sepeda motornya karena berusaha menghindari kendaraan kakek-kakek dari arah berlawanan. Lantaran terlalu kencang, Pak Kamil tidak bisa mengendalikan motornya hingga sempat terseret sejauh 5 meter. Anehnya, motornya tidak apa-apa, hanya tergores sedikit. Kalau motor biasa mungkin sayapnya sudah pecah.
Menurut suami dari Bu Rini Setyowati itu, Yamaha Jupiter Z memilki banyak kelebihan. Di antaranya lebih unggul, gesit, irit, canggih, dan kualitas terjamin.
Pengalaman menggunakan kendaraan bermotor bagi bapak yang sudah 18 tahun di TsaDa Paron tentu bukan barang baru lagi.
Pak Kamil yang asal Dusun Cerme, Desa Gentong, Kecamatan Paron, itu membeli sepeda motor Jupiter Z di dealer Rajawali Motor Jalan PB Sudirman Ngawi. Bagi pria yang sudah 18 tahun mengajar di Tsada Paron ini, Yamaha Jupiter Z benar-benar sudah teruji dan setia menemani dalam menjalankan tugas sehari-hari sebagai abdi negara.
Dengan berbagai kelebihannya itu, tak heran kalau Pak Kamil tidak mau berpindah ke merk lain. ‘’Pokoknya, Yamaha semakin di depan,’’ ujarnya. (*)

Crew:

3 komentar:

 
Exmud Online © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum