Pages

Selasa, 19 April 2011

SMPN 2 Dolopo Kabupaten Madiun

JADI DUTA SENI
Esktra Dongkrek SMPN 2 Dolopo Diminati Siswa

SIAPA sih yang nggak kenal dongkrek? Ya, dongkrek adalah kesenian asli Caruban. Tapi sayangnya kesenian itu kini hampir terlupakan. Nah, nggak ingin kesenian itu makin tenggelam, SMPN 2 Dolopo Kabupaten Madiun sengaja bikin ekstra dongkrek.


Peminatnya ternyata banyak juga. Saat ini ada sekitar 60 siswa yang ikut ekstra dongkrek. Mereka adalah anak-anak kelas 7 dan 8. ‘’Latihannya setiap hari Rabu setelah pelajaran sekolah, tepatnya jam 13.00 sampai 15.00,’’ kata Bu Sri Wahyu Winarti, salah satu pembina ekstra dongkrek SMPN 2 Dolopo.

Dongkrek SMPN 2 Dolopo sudah sering tampil di berbagai acara lho. Misalnya, Parade Dongkrek se-Kecamatan Dolopo, memeriahkan Hari Anti Narkoba, mengisi pentas seni di Pujapo Kecamatan Dolopo, dan masih banyak lagi.

‘’Anak-anak juga pernah meraih predikat 3 penyaji unggulan di festival dongkrek tingkat SMP yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun pada tahun 2008,’’ imbuh Bu Puri Dwi Jayanti, juga pembina dongkrek SMPN 2 Dolopo.

Bahkan, dongkrek SMPN 2 Dolopo pernah ditunjuk oleh Kwartir Cabang Pramuka Kabupaten Madiun sebagai duta seni dalam pekan budaya tingkat nasional. Waktu itu, tim SMPN 2 tampil bareng salah satu SMP di Kabupaten Madiun.

Peralatan musik dongkrek antara lain bedug korek, kentongan, kenong, gong besi, gong kempul, dan kendang. Dan, yang khas adalah topeng yang terdiri topeng orang tua, topeng putri, topeng gendruwo atau buto, juga topeng masyarakat dan gendongan.

‘’Akan sangat disayangkan jika seni dongkrek nantinya hanya tinggal kenangan. Untuk itu sangat diharapkan bantuan dari pihak-pihak terkait dalam bidang kesenian khususnya di wilayah Kabupaten Madiun untuk bersama-sama melestarikan kesenian ini. Jangan sampai generasi muda nantinya benar-benar tidak mengenal kesenian dari daerahnya sendiri.’’ (*)


Raih Status SSN berkat Kedisiplinan

MERAIH status Sekolah Standar Nasional (SSN) itu nggak gampang lho. Banyak kriteria yang harus dipenuhi. Tapi, SMPN 2 Dolopo Kabupaten Madiun mampu melakukannya. ‘’Kuncinya semua harus disiplin,’’ kata Pak Bagio Sumarsono, kepala sekolah.


Menurut Pak Bagio, sekolah yang sudah SSN artinya memiliki nilai A. Sebelum ditetapkan sebagai SSN, banyak kriteria yang wajib dipenuhi. Di antaranya, memenuhi standar kompetensi kelulusan, sarana-prasarana mendukung, dan tenaga pendidiknya berkompeten di bidangnya.

Untuk meraih itu,berbagai upaya dilakukan pihak sekolah. Antara lain, meningkatkan kemampuan guru, meningkatkan aplikasi IPTEK dalam proses belajar mengajar, mengirim guru mengikuti workshop, dan sebagainya. ‘’Semua ini bisa diraih berkat dukungan bapak ibu guru dan siswa,’’ tuturnya.

Untuk bidang IPTEK misalnya, Maret lalu para guru mengikuti pelatihan ICT (teknologi informasi dan komunikasi). Tujuannya biar para pendidik semakin mengenal teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk membuat bahan ajar yang menarik.

Makanya, pelatihan ICT itu disambut antusias para guru SMPN 2 Dolopo. Mereka pun kini Semakin familiar dengan yang namanya laptop, internet, atau sesuatu yang berbau teknologi informasi komunikasi lainnya. Hebat kan!

Pak Bagio berharap semua warga sekolah di SMPN 2 Dolopo disiplin agar status SSN itu kelak berlanjut ke RSBI. ‘’Kami juga mengembangkan pembelajaran belajar dua bahasa,’’ tutur Pak Bagio. (*)

Go Clean and Green
Siswa SMPN 2 Dolopo Sulap Sampah Jadi Topeng

SISWA SMPN 2 Dolopo Kabupaten Madiun selalu betah saat mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Tau nggak kenapa? Soalnya, lingkungan SMPN 2 Dolopo bersih dan hijau karena punya program clean and green.


Berbagai upaya pun dilakukan untuk menjaga lingkungan sekolah agar selalu bersih. Antara lain melakukan piket harian. Juga dibentuk Hansker alias Hansip Kebersihan. Selain itu, bagi siswa yang ketahuan membuang sampah sembarangan dikenai denda Rp. 1000. ‘’Awalnya berat, tapi lama-lama jadi biasa. Malah, anak-anak pada mendukung semua karena lingkungan yang bersih bikin nyaman belajar,’’ kata salah satu siswa.

Sedangkan program green andalan Spentwodo-sebutan SMPN 2 Dolopo yaitu menanam TOGA. Ada laos, kencur, kunir, temulawak, jahe, dan sebagainya. Pastinya ada juga tanaman hias seperti sansivera, zamia, evorbia dan masih banyak lagi.

Di SMPN 2 Dolopo siswa juga diajari bikin kerajinan dari daur ulang sampah lho. Misalnya, sandal kesehatan dari sedotan, tirai dari bekas gelas minuman, tas modis dari terpal bekas, dan sebagainya.

Di tangan anak-anak Spentwodo, kertas bekas juga bisa disulap jadi barang yang berguna. Pada mata pelajaran seni budaya dan keterampilan (SBK), siswa diajari cara mendaur ulang kertas bekas menjadi aneka topeng. Ada topeng orang, ada juga yang berbentuk hewan. Barang daur ulang itu biasanya digunakan saat SMPN 2 Dolopo mengikuti even tertentu misalnya karnaval, pentas seni, dies natalis, pameran, dan sebagainya. ‘’Makanya di sini nggak ada kertas atau kardus-kardus yang menunpuk tak berguna,’’ ujarnya.

Bahkan, topeng-topeng itu memiliki nilai ekonomis karena bisa dijual di berbagai pameran. Selain itu, pembuatan topeng ini juga bermanfaat untuk melatih kreativitas siswa. (*)

Bikin Album Campursari

CEWEK satu ini bisa dibilang artisnya SMPN 2 Dolopo Kabupaten Madiun. Dia adalah Novita Endah Wahyuni, atau biasa disapa Thatha. Dibilang begitu soalnya dia sudah sering diundang nyanyi di berbagai even. Makanya, dia nggak cuma ngetop di sekolahnya, tapi juga terkenal di luar sekolah.

Bahkan, pengagum Evi Tamala dan Eri Susan sudah berhasil menembus
dapur rekaman alias bikin album. Album perdana Thatha berjudul ‘Genah Mantep’. Biar lebih komersil, di album berisi lagu-lagu campursari itu nama Thatha diganti Vita Canniago. ‘’Ada beberapa lagu di album itu. Yang paling aku suka judulnya Isih Cilik,’’ ujar Thatha.

Thatha ini dari kecil sudah suka nyanyi. Bakatnya semakin terasah setelah dibimbing teman ayahnya yang bernama Pak Bongkring dan Pak Semi. ‘’Pastinya seneng bisa bikin album. Moga aja bisa diterima masyarakat,’’ ucap Thatha.

Walaupun namanya sudah ngetop dan ngeluarin album, Thatha nggak lantas besar kepala. Bahkan, dia mengaku masih pengen lebih intens lagi mengasah bakat yang dimiliki. ‘’Kebetulan ortu mendukung banget. Tapi, aku juga tetap fokus sama sekolah,’’ pungkas dia. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Exmud Online © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum