Ketua OSIS Smasa Lolos ISLC
PENGALAMAN seru dirasakan Mharta Adji Wardana. Ketua OSIS SMAN 1 (Smasa) Ngawi periode 2011/2012 itu pada Oktober 2011 lalu mengikuti Indonesia Student Leadership Camp (ISLC) di Jakarta.
Program mirip latihan dasar kepemimpinan (LDK) tingkat nasional itu diadakan Universitas Indonesia. “Walaupun sudah empat bulan yang lalu, saya masih mengingatnya, karena ini pengalaman paling berkesan buat saya,” terang Martha.
Nggak mudah lho untuk lolos di even yang diikuti 99 ketua OSIS seluruh Indonesia ini. Calon peserta harus bikin esai bertema Indonesia, Aku dan Masa Depan. Namun, Martha bisa melewatinya hingga gabung bareng rekan sesama ketua OSIS se-Indonesia buat ngikutin even bergengsi itu.
Banyak kegiatan yang diikuti Martha selama di ibu kota. Antara lain seminar, outbond, dan masih banyak lagi. Bersama 98 ketua OSIS lainnya, Mharta juga sempat berdiskusi dalam student conference yang dimoderatori Ketua BEM UI Mas Maman Abdurrahman. ‘’Konferensi ini membahas permasalahan-permasalahan yang ada di Indonesia, khususnya di daerah masing-masing,’’ ungkapnya.
Peserta antusias banget mengikuti konferensi ini. ‘’Nggak disangka, ternyata mereka benar-benar memperjuangkan daerahnya masing-masing. Dengan semangat mereka berbagi cerita dan mengutarakan argumennya.” kata cowok penyuka ayam bakar ini.
Satu hal yang membuatnya terkesan, yaitu saat berkunjung ke Mahkamah Konstitusi dan gedung DPR/MPR RI. Nggak cuma jalan-jalan, Mharta dan peserta lainnya juga mengikuti seminar singkat bersama mantan ketua MPR RI yang sekarang menjadi anggota DPR RI Pak Hidayat Nur Wahid. ‘’Beliau sangat ramah, dan dengan asyik memaparkan materi tentang peran strategis pelajar dalam mendukung peran DPR RI,’’ ujarnya.
‘’Aku sangat bersyukur pada Allah SWT, yang telah memberiku pengalaman berharga seperti ini. Semoga kelak aku bisa menjadi pemimpin yang adil untuk negeri ini. Amin,” sambungnya. (*)
English Day Bikin Siswa Pede
SMAN 1 (Smasa) Ngawi punya cara unik untuk mengasah kemampuan bahasa Inggris siswa-siswinya. Sejak tahun 2006, sekolah ini ngadain program English Day (ED). ‘’Awal dari kegiatan ED adalah speech. Tapi setelah berjalan dua tiga kali, siswa mulai bosan. Akhirnya diubah menjadi interview dan drama komedi,’’ ungkap Mr John, salah satu guru bahasa Inggris dan juga pencetus ED.
Kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap Senin usai upacara ini terbukti mampu meningkatkan kreativitas siswa dalam berbahasa Inggris. Sekaligus melatih mental mereka karena diwajibkan tampil secara terbuka di depan kurang lebih 900 siswa dan bapak ibu guru.
‘’ED kegiatan yang unik. Jadi tambah suka sama bahasa inggris. Dengan begitu, pengajaran nggak perlu sepaneng alias santai. Dengan metode seperti ini aku yakin siswa akan lebih tertantang untuk berkreasi dan tentunya lebih pede,’’ kata salah satu siswa 12 IPA 1.
ED dibagi menjadi dua bagian. Pertama, tanya jawab seputar hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitar. Tentu saja disampaikan dengan bahasa Inggris. Bagi siswa yang sukses menjawab pertanyaan dari Mr John, dapat hadiah uang. Hal itu diharapkan bisa merangsang keinginan siswa untuk lebih mendalami bahasa Inggris. Kedua, penampilan dari masing-masing kelas. Mereka dituntut menampilkan kreasi dalam mengolah bahasa Inggris. Biasanya ditampilkan dalam bentuk drama komedi.
ED dilaksanakan kurang lebih 10-15 menit oleh satu kelas. Minggu berikutnya kelas lain akan terdorong lebih kreatif daripada kelas sebelumnya. Ternyata ED terbukti mampu meningkatkan kemampuan siawa dalam bahasa Inggris.
Kegiatan ini juga mampu menumbuhkan rasa percaya diri siswa. ‘’Harapannya ED tetap eksis dan menjadi program andalan Smasa, serta penampilan siswa lebih kreatif dengan mengikuti perkembangan zaman,’’ tambah Mr John.(*)
Borong Piala di Jumbara
ACARA Jumpa Bhakti Gembira (Jumbara) pada 22-25 Oktober 2011 di DesaTeguhan, Paron, membawa kesan mendalam bagi anak-anak Palang Merah Remaja (Lamere) Smasa Ngawi.
Gimana nggak, waktu itu Smasa berhasil menggenggam 11 piala dari 15 kategori yang diperebutkan. Sukses itu sekaligus membawa Smasa menyabet piala bergilir Jumbara 2011.
Tapi bukan hal yang mudah meraih semua itu. Jauh sebelum even digelar, anak-anak Lamere Smasa getol latihan. Sampai-sampai mereka ngambil dispen seminggu buat latihan materi dan praktik. ‘’Anggota PMR selain harus bisa memahami semua materi yang seabrek, juga harus bisa mempraktikannya,’’ kata salah satu anggota PMR Smasa.
Selain itu, sehari sebelum mengikuti Jumbara, mereka harus bela-belain nginep di sekolah. ‘’ Awalnya sama sekali nggak nyangka, tapi berkat kekompakan, kerja keras, dan dukungan semua warga Smasa, kami bisa sukses,’’ ujarnya. (*)
Sabet Perunggu OSN Guru
BAGI sebagian siswa, matematika mungkin dianggap sebagai momok. Tapi itu nggak berlaku bagi Pak Nugroho. Bahkan, salah satu guru matematika di SMAN 1 (Smasa) Ngawi ini pada September tahun lalu meraih medali perunggu di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) Guru Matematika di Manado.
Awalnya bapak dua anak mewakili Kabupaten Ngawi mengikuti seleksi tingkat Provinsi Jawa Timur. Tanpa kesulitan berarti, pria pekerja keras ini berhasil lolos seleksi untuk mewakili provinsi ke ajang yang sama tingkat nasional di Manado. ‘’Tidak ada persiapan apa pun,’’ katanya.
Waktu berlomba di Manado, Pak Nugroho diwajibkan bikin risalah, mengikuti tes soal-soal, dan presentasi. Hasilnya, proa kelahiran 4 Oktober 1967 ini duduk manis di podium ketiga alias menyabet medali perunggu. ‘’Saingan terberat dari Provinsi Jawa Barat,’’ ungkapnya. (*)
Best Region Madiun, Tanding di ITS
SMAN 1 (Smasa) Ngawi berkesempatan menjajal kemampuan siswanya di bidang geomatika dengan pelajar sekolah lain di Jawa Timur. Pada awal Februari lalu, dua tim Smasa mewakili region Madiun mengikuti lomba bertajuk Geolympic yang diadain Jurusan Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Dua tim Smasa itu terdiri: Devi Ika Wulandari, Riya Febrianti, dan Mely Juniyawati (Grup A) serta Arneray Vega Hildyatama, Puput Qurnia Anggraini, dan Dyah Ayuning Tyas (Grup B). Sebelum maju ke tingkat provinsi, kedua tim itu meraih nilai tertinggi di region Madiun.
‘’Kami sebetulnya tidak menargetkan anak-anak lolos ke babak final. Kami hanya berusaha menyemangati mereka agar berusaha semaksimal mungkin,’’ kata Bu Sulastri, pembina tim Smasa.
Konsep perlombaan di babak final bertema ‘the sains exploration and navigation’. Peserta dituntut mencari soalnya melalui model kompetisi moving post. So, fisik, mental, strategi dan kecerdasan berfikir jadi faktor penting.
‘’Anak-anak berupaya menemukan pos-pos yang tersebar di lima belas titik dengan bekal peta koordinat yang disediakan panitia. Durasi tahap final sekitar tiga jam di kelas geomatika sebagai basecamp. Luasan wilayahnya sekitar 30 hektare dengan kampus Tehnik Geomatika ITS sebagai pusatnya,’’ ungkapnya. (*)
Jadi Anggota Paskibraka Jatim
SIAPA bilang jilbab itu kuno. Kinandan Ayu Maritha, siswi SMAN 1 (Smasa) Ngawi sudah membuktikan kalo pake jilbab tetap bisa meraih sesuatu yang membanggakan.
Cewek kelahiran 9 Maret 1996 ini berhasil mewakili Kabupaten Ngawi sebagai anggota paskibraka Jawa Timur untuk upacara perayaan HUT RI tahun lalu. “Pastinya alhamdulillah banget dan tentunya seneng dan bangga karna aku sebelumnya gak ngira kalo bisa mewakili Kabupaten Ngawi ke Surabaya,” ujar Kinandan.
Perjuangannya bisa sampai Surabaya enggak main-main lho. Dia harus melewati enam tahapan yang ribet banget. Kinandan juga harus menjalani karantina selama dua minggu di Surabaya. Hari-hari saat menjalani karantina hanya dihabiskan buat latihan dan latihan. Berhubung waktu itu sedang bulan Ramadan, peserta sudah harus melakoni kegiatan sejak pukul 03.00 pagi, dan baru tidur kira-kira pukul 24.00.
Tapi semua itu terbayar dengan kegiatan upacara HUT RI yang berjalan lancar. Kinandan juga dapat teman-teman baru dari seluruh Jawa Timur. Juga kesempatan jalan-jalan ke Jakarta. ‘’Selalu berusaha dan berdoa. Satu lagi, tetap pertahankan prinsip bahwa jilbab itu tidak akan pernah menghalangi kita untuk untuk meraih suatu yang membanggakan,’’ kata cewek yang hobi baca buku agama ini. (*)
CREW:
Featured Posts
-
SMAN 1 Ngawi
Ketua OSIS Smasa Lolos ISLC
-
TK-SD Bright Kiddie School Ponorogo
Antusias Belajar Eksperimen
-
SMK PGRI 4 Ngawi
Ekskul Dance dan Tari SMK Panter Unjuk Gigi
Selasa, 14 Februari 2012
Rabu, 01 Februari 2012
SMAN 1 Babadan Ponorogo
BEAGE BIKIN HISTERIS
Tampil Enerjik
di Ultah Smazaba
ADA yang beda dalam perayaan HUT ke-14 SMAN 1 Babadan (Smazaba) Ponorogo tahun ini. Kali ini sekolah di Jalan Perikanan, Desa Pondok, Babadan, itu mengundang Beage. Itu lho band yang ngetop dengan lagu ‘Sendiri Lagi’.
Beage tampil di Gedung Kesenian Jalan Pramuka 28 Januari lalu. Penontonnya banyak banget.. Teman-teman dari sekolah lain pada ikut ngramein. Mereka teriak-teriak ngikutin Kak Alosh, vokalis Beage, yang suaranya bagus banget. Sebelumnya, anak-anak Smazaba dihebohkan aksi sederet band indie lokal yaitu Pholyponic, Fun Fun For Me. Romantick, Swett The Sky, dan Voice. Desain panggung yang spektakuler di Gedung Kesenian bikin aksi Beage makin seru ditonton. Apalagi, para personel band itu tampil enerjik. Puncak kehebohan konser Beage terlihat waktu mereka bawain lagu ‘Sendiri Lagi’. Para penonton pada histeris dan ikut nyanyi bareng. Sebelum tampil di Gedung Kesenian, paginya pada personel band asal Bandar Lampung ini
nyempetin datang ke Smazaba lho. Pastinya kedatangan mereka bikin heboh seisi sekolah. “Sekolahnya bersih, luas, udaranya sejuk. Pokoknya asik buat belajar,’’ ujar Kak Alosh. Asal tau aja, Beage dibentuk pada 25 September 2003. Awalnya, band ini cuma digawangi Kak Alosh dan dan Kak Andi. Sedangkan personel yang lain ketemunya di Tangerang. Konsep musik Beage agak beda dari band-band lainnya, yaitu funpop yang easy listening, tapi tetap berkualitas dari segi materi lagu maupun sound. Kak Alosh memberikan warna pop di dalam band ini dan ter-influence berbagai musik pop dalam maupun luar negeri, seperti Michael Learns to Rock, The Beatles, Bryan Adams, Hillsong, Keane dan McFly. Sampai sekarang Beage udah ngeluarin dua album yaitu ‘Love Song dan ‘Kekasih Idaman. Lagu yang pertama rilis yaitu ‘Sendiri Lagi’. Lagu ini terinspirasi dari pengalaman pribadi dan teman kakak-kakak di Beage. (*)
Ogah Gaptek, Terapkan E-Learning
SMAN 1 Babadan (Smazaba) Ponorogo nggak mau gagap teknologi alias gaptek. Di awal tahun pelajaran 2011/2012, sekolah ini menerapkan sistem pembelajaran e-learning.
Yaitu menggunakan web, pembelajaran berbasis komputer, pendidikan virtual, dan kolaborasi digital. Penerapan e-learning itu merupakan bagian dari upaya Smazaba menjadikan sekolah sebagai pusat sumber belajar mandiri. ‘’Ini dilakukan untuk memenuhi tuntutan perkembangan teknologi pembelajaran yang semakin maju. Harapannya siswa kami dapat mengakses materi dan memperoleh media belajar dengan mudah dan lebih luas,’’ kata Pak Nurhadi, penanggung jawab program. Menurut Pak Nurhadi, e-learning nggak cuma cocok untuk pembelajaran jarak jauh, tapi juga dapat digunakan bersama dengan tatap muka mengajar. ‘’Dalam hal ini blended learning istilah yang umum digunakan,’’ ungkapnya. Untuk mendukung program ini, lanjut Pak Nurhadi, SMAN 1 Babadan berusaha untuk memenuhi sarana-prasarananya dengan membangun tower hotspot. ‘’Sehingga siswa dapat memanfaatkan fasilitas internet selama 24 jam untuk berinteraksi pembelajaran,’’ imbuhnya. Kata Pak Nurhadi, Smazaba merupakan SMA negeri pertama di Kabupaten Ponorogo yang menggunakan pembelajaran berbasis e-learning. ‘’Penerapan e-learning ini juga dalam rangka memenuhi tuntutan pemerintah melalui Direktorat Pendidikan yang sudah me-launching terlebih dahulu PSB atau pusat sumber belajar. Dengan PSB ini guru dan siswa dapat mengakses materi bahan ajar dan media pembelajaran dengan mudah melalui internet’’ cerita Pak Nurhadi. Pak Nurhadi menuturkan, semua guru Smazaba bisa mengakses virtual e-learning dan merancang bahan ajar dengan bebas secara gratis tanpa harus membayar biaya internet. ‘’Di rumah semua guru dipasang antena yang mampu mengakses internet secara bebas. Sehingga di saat siswa ada yang mengalami kesulitan dalam belajar bisa chatting dengan gurunya dan guru bisa memberikan penjelasan kepada siswa setiap saat,’’ urainya. Adanya e-larning juga disambut antusias siswa. Mereka mengaku sangat terbantu dalam pembelajaran, serta gampang berinteraksi dengan guru atau sohib-sohib dalam membahas pelajaran. ‘’Mengasyikkan banget belajar lewat virtual class Smazaba,’’ kata salah satu siswa. (*)
Serunya Story Telling Contest
SMAN 1 (Smazaba) Babadan Ponorogo punya acara tahunan yang selalu ditunggu-tunggu, yaitu story telling contest. Seperti yang sudah-sudah, pelaksanaannya dibarengkan dengan momentum, HUT sekolah.
Ajang story telling contest tahun ini digelar 25 Januari lalu. Nggak kurang 50 peserta dari SMP/ MTs se-eks Karesidenan Madiun ikut even memperebutkan piala tetap Smazaba Ponorogo ini. Tiap sekolah boleh ngirimin lebih dari satu wakilnya. Meski masih belia, kemampuan para peserta bercerita dalam bahasa Inggris keren-keren lho. Bahkan, nggak sedikit yang bikin penonton kebawa suasana. Kostum dan propertinya pun macem-macem. Pokoknya, seru banget. Nika Tampi Safitri, peserta dari SMPN 2 Dolopo Kabupaten Madiun, mengaku hanya latihan 4 hari sebelum pelaksanaan lomba. Meski begitu, dia berhasil menyabet juara II. “Seneng banget bisa ikut dan juara di story telling contest yang diadain SMAN 1 Babadan. Insya Allah tahun depan ikut lagi,’’ ujar cewek yang pernah meraih juara 3 putri lingkungan hidup itu. Bu Wahyu Winarni, pembina sekaligus guru bahasa Inggris Nika, kasih apresiasi pada story telling contest Smazaba. ‘’Bisa untuk menggali minat dan potensi siswa agar lebih meningkatkan kecerdasan, terutama dalam mata pelajaran bahasa Inggris,’’ tuturnya. Perasaan gembira juga ditunjukkan Moh. Fahmi Ridhollah, siswa SMP Terpadu Ponorogo yang meraih juara I. ‘’Seneng banget, bisa menambah pengalaman sekaligus dapat teman baru,’’ ujar cowok kelas III SMP itu. (*)
Sabet Juara se-Karesidenan
PRESTASI anak-anak SMAN 1 Babadan (Smazaba) Ponorogo nggak kalah sama sekolah lain lho. Bahkan, beberapa waktu lalu tim biologi sekolah ini mampu menyabet juara se-eks Karesidenan Madiun.
Tim yang dibina Bu Siti Rohmah itu terdiri Ika Nur Hidayati (siswi XI IPA 2 ), Elma Nur Hamida (XI IPA 1), dan Ulum Wahyuni (XI IPA 2). Prestasi itu nggak diraih dengan mudah. Mereka menyiapkan diri selama sebulan penuh sebelum lomba digelar. Setiap hari mereka digembleng Bu Siti Rohmah yang juga guru biologi Smazaba. Dari babak penyisihan diadain tanggal 20 November 2011, mereka dinyatakan lolos mewakili Karesidenan Madiun bersama salah satu SMA di Kota Madiun karena mendapatkan nilai seri. ‘’Saingannya cukup berat. Nggak nyangka bisa menang,’’ kata Ulum. “Sering membaca, selain pelajaran di sekolah juga dari sumber yang lain misalnya internet. Dan nggak lupa berdoa. Dan untuk adik-adikku jangan takut kalian bermimpi, karena berawal dari mimpi, insya Allah kesuksesan dapat diraih,’’ pesan Ulum. (*)
Curang No, Sportivitas Oke
Lomba Futsal Smazaba Meriah PADA tanggal 28 Januari 2012, SMAN 1 Babadan (Smazaba) Ponorogo tepat berusia 14 tahun. Hmm, nggak terasa udah cukup lama sekolah itu berdiri. Tentunya tambah banyak siswa dan aluminya.
Ultah SMAN 1 Babadan tahun ini mengambil tema “Rainbow Cultures Of Smazaba”. Sekolah ngadain lomba-lomba yang seru dan heboh. Salah satunya lomba futsal antar siswa-siswi Smazaba. Setiap kelas, dari kelas X sampai XII, mengirimkan wakilnya, baik cowok maupun cewek. Nggak cuma itu, lomba futsal kali ini juga diikuti se-eks Karesidenan Madiun. Nah, kalo yang ini pelaksanaannya di GOR Singodimejo di Jalan Pramuka pada 17-23 Desember 2011. Saking banyaknya peserta yang ikut sampai-sampai sebelum pembukaan aja udah ada yang bertanding duluan lho. Pembukaannya keren banget. Ada performance khas Smazaba yang bikin penonton pada terpukau. Opening ceremony waktu itu juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo. ‘’Ayo, kanan.. kanan.. kiri. Goool.’’ Begitulah teriakan supporter waktu mendukung timnya. Meskipun pertandingannya seru, peserta maupun supporter pada sportif. Aksi-aksi curang selama pertandingan juga nggak ada. Semua ini tak lepas dari kekompakan panitia dan dukungan anak-anak Smazaba. Salut juga buat anak-anak nggota PMR Smazaba. Jasanya gede banget tu. Setiap hari mereka rela jaga di GOR. Ya jaga-jaga kalo misalnya ada pemain yang cidera gitu. Trus pulangnya juga malem-malem lagi. (*)
Tampil Enerjik
di Ultah Smazaba
ADA yang beda dalam perayaan HUT ke-14 SMAN 1 Babadan (Smazaba) Ponorogo tahun ini. Kali ini sekolah di Jalan Perikanan, Desa Pondok, Babadan, itu mengundang Beage. Itu lho band yang ngetop dengan lagu ‘Sendiri Lagi’.
Beage tampil di Gedung Kesenian Jalan Pramuka 28 Januari lalu. Penontonnya banyak banget.. Teman-teman dari sekolah lain pada ikut ngramein. Mereka teriak-teriak ngikutin Kak Alosh, vokalis Beage, yang suaranya bagus banget. Sebelumnya, anak-anak Smazaba dihebohkan aksi sederet band indie lokal yaitu Pholyponic, Fun Fun For Me. Romantick, Swett The Sky, dan Voice. Desain panggung yang spektakuler di Gedung Kesenian bikin aksi Beage makin seru ditonton. Apalagi, para personel band itu tampil enerjik. Puncak kehebohan konser Beage terlihat waktu mereka bawain lagu ‘Sendiri Lagi’. Para penonton pada histeris dan ikut nyanyi bareng. Sebelum tampil di Gedung Kesenian, paginya pada personel band asal Bandar Lampung ini
nyempetin datang ke Smazaba lho. Pastinya kedatangan mereka bikin heboh seisi sekolah. “Sekolahnya bersih, luas, udaranya sejuk. Pokoknya asik buat belajar,’’ ujar Kak Alosh. Asal tau aja, Beage dibentuk pada 25 September 2003. Awalnya, band ini cuma digawangi Kak Alosh dan dan Kak Andi. Sedangkan personel yang lain ketemunya di Tangerang. Konsep musik Beage agak beda dari band-band lainnya, yaitu funpop yang easy listening, tapi tetap berkualitas dari segi materi lagu maupun sound. Kak Alosh memberikan warna pop di dalam band ini dan ter-influence berbagai musik pop dalam maupun luar negeri, seperti Michael Learns to Rock, The Beatles, Bryan Adams, Hillsong, Keane dan McFly. Sampai sekarang Beage udah ngeluarin dua album yaitu ‘Love Song dan ‘Kekasih Idaman. Lagu yang pertama rilis yaitu ‘Sendiri Lagi’. Lagu ini terinspirasi dari pengalaman pribadi dan teman kakak-kakak di Beage. (*)
Ogah Gaptek, Terapkan E-Learning
SMAN 1 Babadan (Smazaba) Ponorogo nggak mau gagap teknologi alias gaptek. Di awal tahun pelajaran 2011/2012, sekolah ini menerapkan sistem pembelajaran e-learning.
Yaitu menggunakan web, pembelajaran berbasis komputer, pendidikan virtual, dan kolaborasi digital. Penerapan e-learning itu merupakan bagian dari upaya Smazaba menjadikan sekolah sebagai pusat sumber belajar mandiri. ‘’Ini dilakukan untuk memenuhi tuntutan perkembangan teknologi pembelajaran yang semakin maju. Harapannya siswa kami dapat mengakses materi dan memperoleh media belajar dengan mudah dan lebih luas,’’ kata Pak Nurhadi, penanggung jawab program. Menurut Pak Nurhadi, e-learning nggak cuma cocok untuk pembelajaran jarak jauh, tapi juga dapat digunakan bersama dengan tatap muka mengajar. ‘’Dalam hal ini blended learning istilah yang umum digunakan,’’ ungkapnya. Untuk mendukung program ini, lanjut Pak Nurhadi, SMAN 1 Babadan berusaha untuk memenuhi sarana-prasarananya dengan membangun tower hotspot. ‘’Sehingga siswa dapat memanfaatkan fasilitas internet selama 24 jam untuk berinteraksi pembelajaran,’’ imbuhnya. Kata Pak Nurhadi, Smazaba merupakan SMA negeri pertama di Kabupaten Ponorogo yang menggunakan pembelajaran berbasis e-learning. ‘’Penerapan e-learning ini juga dalam rangka memenuhi tuntutan pemerintah melalui Direktorat Pendidikan yang sudah me-launching terlebih dahulu PSB atau pusat sumber belajar. Dengan PSB ini guru dan siswa dapat mengakses materi bahan ajar dan media pembelajaran dengan mudah melalui internet’’ cerita Pak Nurhadi. Pak Nurhadi menuturkan, semua guru Smazaba bisa mengakses virtual e-learning dan merancang bahan ajar dengan bebas secara gratis tanpa harus membayar biaya internet. ‘’Di rumah semua guru dipasang antena yang mampu mengakses internet secara bebas. Sehingga di saat siswa ada yang mengalami kesulitan dalam belajar bisa chatting dengan gurunya dan guru bisa memberikan penjelasan kepada siswa setiap saat,’’ urainya. Adanya e-larning juga disambut antusias siswa. Mereka mengaku sangat terbantu dalam pembelajaran, serta gampang berinteraksi dengan guru atau sohib-sohib dalam membahas pelajaran. ‘’Mengasyikkan banget belajar lewat virtual class Smazaba,’’ kata salah satu siswa. (*)
Serunya Story Telling Contest
SMAN 1 (Smazaba) Babadan Ponorogo punya acara tahunan yang selalu ditunggu-tunggu, yaitu story telling contest. Seperti yang sudah-sudah, pelaksanaannya dibarengkan dengan momentum, HUT sekolah.
Ajang story telling contest tahun ini digelar 25 Januari lalu. Nggak kurang 50 peserta dari SMP/ MTs se-eks Karesidenan Madiun ikut even memperebutkan piala tetap Smazaba Ponorogo ini. Tiap sekolah boleh ngirimin lebih dari satu wakilnya. Meski masih belia, kemampuan para peserta bercerita dalam bahasa Inggris keren-keren lho. Bahkan, nggak sedikit yang bikin penonton kebawa suasana. Kostum dan propertinya pun macem-macem. Pokoknya, seru banget. Nika Tampi Safitri, peserta dari SMPN 2 Dolopo Kabupaten Madiun, mengaku hanya latihan 4 hari sebelum pelaksanaan lomba. Meski begitu, dia berhasil menyabet juara II. “Seneng banget bisa ikut dan juara di story telling contest yang diadain SMAN 1 Babadan. Insya Allah tahun depan ikut lagi,’’ ujar cewek yang pernah meraih juara 3 putri lingkungan hidup itu. Bu Wahyu Winarni, pembina sekaligus guru bahasa Inggris Nika, kasih apresiasi pada story telling contest Smazaba. ‘’Bisa untuk menggali minat dan potensi siswa agar lebih meningkatkan kecerdasan, terutama dalam mata pelajaran bahasa Inggris,’’ tuturnya. Perasaan gembira juga ditunjukkan Moh. Fahmi Ridhollah, siswa SMP Terpadu Ponorogo yang meraih juara I. ‘’Seneng banget, bisa menambah pengalaman sekaligus dapat teman baru,’’ ujar cowok kelas III SMP itu. (*)
Sabet Juara se-Karesidenan
PRESTASI anak-anak SMAN 1 Babadan (Smazaba) Ponorogo nggak kalah sama sekolah lain lho. Bahkan, beberapa waktu lalu tim biologi sekolah ini mampu menyabet juara se-eks Karesidenan Madiun.
Tim yang dibina Bu Siti Rohmah itu terdiri Ika Nur Hidayati (siswi XI IPA 2 ), Elma Nur Hamida (XI IPA 1), dan Ulum Wahyuni (XI IPA 2). Prestasi itu nggak diraih dengan mudah. Mereka menyiapkan diri selama sebulan penuh sebelum lomba digelar. Setiap hari mereka digembleng Bu Siti Rohmah yang juga guru biologi Smazaba. Dari babak penyisihan diadain tanggal 20 November 2011, mereka dinyatakan lolos mewakili Karesidenan Madiun bersama salah satu SMA di Kota Madiun karena mendapatkan nilai seri. ‘’Saingannya cukup berat. Nggak nyangka bisa menang,’’ kata Ulum. “Sering membaca, selain pelajaran di sekolah juga dari sumber yang lain misalnya internet. Dan nggak lupa berdoa. Dan untuk adik-adikku jangan takut kalian bermimpi, karena berawal dari mimpi, insya Allah kesuksesan dapat diraih,’’ pesan Ulum. (*)
Curang No, Sportivitas Oke
Lomba Futsal Smazaba Meriah PADA tanggal 28 Januari 2012, SMAN 1 Babadan (Smazaba) Ponorogo tepat berusia 14 tahun. Hmm, nggak terasa udah cukup lama sekolah itu berdiri. Tentunya tambah banyak siswa dan aluminya.
Ultah SMAN 1 Babadan tahun ini mengambil tema “Rainbow Cultures Of Smazaba”. Sekolah ngadain lomba-lomba yang seru dan heboh. Salah satunya lomba futsal antar siswa-siswi Smazaba. Setiap kelas, dari kelas X sampai XII, mengirimkan wakilnya, baik cowok maupun cewek. Nggak cuma itu, lomba futsal kali ini juga diikuti se-eks Karesidenan Madiun. Nah, kalo yang ini pelaksanaannya di GOR Singodimejo di Jalan Pramuka pada 17-23 Desember 2011. Saking banyaknya peserta yang ikut sampai-sampai sebelum pembukaan aja udah ada yang bertanding duluan lho. Pembukaannya keren banget. Ada performance khas Smazaba yang bikin penonton pada terpukau. Opening ceremony waktu itu juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo. ‘’Ayo, kanan.. kanan.. kiri. Goool.’’ Begitulah teriakan supporter waktu mendukung timnya. Meskipun pertandingannya seru, peserta maupun supporter pada sportif. Aksi-aksi curang selama pertandingan juga nggak ada. Semua ini tak lepas dari kekompakan panitia dan dukungan anak-anak Smazaba. Salut juga buat anak-anak nggota PMR Smazaba. Jasanya gede banget tu. Setiap hari mereka rela jaga di GOR. Ya jaga-jaga kalo misalnya ada pemain yang cidera gitu. Trus pulangnya juga malem-malem lagi. (*)
Langganan:
Postingan (Atom)
Top This Week
-
Ada Lomba Kreasi Tumpeng Perayaan HUT ke-27 SMAVI Heboh ULTAH SMAN 1 Wungu Kabupaten Madiun tahun ini dirayain besar-besaran. Lima hari...
-
Kecil-kecil Jago Inggris SUASANA kelas moon TK Bright Kiddie School Ponorogo pagi itu terlihat seru. Apalagi kalau bukan melihat tingkah l...
-
Ogah Ketinggalan Konsep Pendidikan STKIP PGRI Ponorogo merupakan salah satu perguruan tinggi tertua di Po...
Pages
blank
t
Pages - Menu
Followers
Blogroll
Pages
Blogger Tricks
Pages
Labels
- Jurnalistik (2)
- News (35)
- PT (1)
- SD (3)
- SLTA (21)
- SLTP (14)
- Sosok (3)
- TK (1)
- Waiting List (1)
Exmud Online