Pages

Selasa, 13 Maret 2012

TK-SD Bright Kiddie School Ponorogo

Kecil-kecil Jago Inggris
SUASANA kelas moon TK Bright Kiddie School Ponorogo pagi itu terlihat seru. Apalagi kalau bukan melihat tingkah lucu anak-anak usia 2-3 tahun yang sedang belajar menirukan kata dalam bahasa inggris.
Meski artikulasinya masih belum jelas, mereka cukup antusias menirukannya. “Misalnya kalau minta tolong ke Maam (panggilan untuk guru, Red) mereka bilang men hek mi plis (maam help me please),’’ kata Bu Rima, salah seorang guru TK Moon Bright Kiddie School menirukan celoteh muridnya.
Selain mengenal kata benda, siswa moon juga belajar mengenal instruksi dalam bahasa inggris. “Tapi bukan berarti semua percakapan di dalam kelas langsung menggunakan bahasa Inggris semua, melainkan setiap maam berbicara dengan bahasa inggris langsung kita terjemahkan,’’ ungkapnya.
Nah, dengan metoide tersebut diharapkan siswa-siswi lebih mudah dalam belajar dan memahami bahasa Inggris. Selain diajari mengenal instruksi dalam bahasa Inggris, di kelas moon ini juga diajarkan kemandirian. Contohnya pada saat setelah aktivitas pertama selesai, anak yang umumnya sudah tidak ditunggui orang tuanya itu langsung berbaris rapi untuk mencuci tangan sebelum makan. “Begitu mendengar kata ok, make a line, mereka langsung berbaris rapi untuk mencuci tangan secara mandiri,’’ ungkap Bu Rima.
Ternyata anak-anak usia dua tahun itu terbilang cepat dalam menyerap materi yang disampaikan maam. Maklum, penyampaian materi sambil bermain. “Jadi jangan sia-siakan usia emas anak-anak, berikan pengalaman yang berarti serta penanaman kebiasaan yang baik sejak dini,’’ tuturnya.
Namanya juga anak yang usianya belum genap lima tahun, tingkah dan celoteh mereka kadang terdengar lucu. “maam..liat!! belsih kan,’’ celetuk Zaki, salah satu siswa moon usai mencuci tangan. (*)

Terapkan Moral Value
KRISIS kejujuran yang melanda masyarakat akhir-akhir ini mengundang keprihatinan Bright Kiddie School Ponorogo. Tak ingin siswa-siswinya menjadi sosok tak jujur, sekolah ini menerapkan moral value yang dikemas berbeda setiap minggunya.
“Kami mencoba menerapkan setiap perilaku baik sederhana yang seharusnya dilakukan siswa sebagai wujud tepo seliro, tenggang rasa terhadap orang lain, rendah hati dan tanggung jawab,’’ papar Bu Anastasia Heni.
Menurutnya, moral value itu penting dan mendapat dukungan penuh siswa maupun orang tua murid. ‘’Anak dilatih untuk melaksanakan poin moral yang terbit pada setiap hari Senin saat upacara bendera,’’ ungkapnya.
Poin moral tersebut berupa tuntutan yang harus dilaksanakan siswa dalam satu minggu. Antara lain, saling berbagi, bertutur kata benar dan sopan, berani mengakui kesalahan, rukun dengan teman, dan sebagainya. ‘’Maka dipastikan anak melakukannya.dalam minggu tersebut. Bagi yang melanggar akan ada sanksi pencopotan reward yang telah berhasil dikumpulkan. ,Sebaliknya anak yang berhasil berjuang selama ditetapkan perjanjian maka berhak atas sebuah reward,’’ tuturnya.
‘’Tradisi ini tidaklah mudah pada awalnya, tapi karena selalu dijadikan pembiasaan perilaku maka terbentuk dengan sendirinya,’’ sambungnya. (*)

Antusias Belajar Eksperimen
PEMBELAJARAN di taman kanak-kanak (TK) pada prinsipnya dikondisikan agar murid dapat belajar dengan mudah. Dengan pembelajaran yang mendidik, diharapkan anak-anak juga dapat belajar secara mandiri.

Bahkan, siswa-siswi TK B Briht Kiddie School Ponorogo sudah dikenalkan kegiatan eksperimen atau percobaan. Misalnya, tenggelam dan mengapung melalui media telur, air, garam dan gelas.
Saking antusiasnya belajar, mereka melakukan percobaan tersebut berulang kali secara bergiliran. “Mereka antusias sekali mengamati perubahan pada telur yang dimasukkan ke dalam gelas berisi air garam dan air biasa,’’ kata Bu Veronica, salah seorang guru TK B Bright Kiddie School.
Bu Veronica mengatakan, pengetahuan memang tidak hanya didapat melalui pembelajaran kognitif seperti membaca, menulis dan berhitung. Melainkan juga dapat diperoleh melalui percobaan-percobaan sederhana yang bahannya begitu mudah didapat di lingkungan sekitar.
‘’Melalui aktivitas ini diharapkan siswa-siswi TK B Bright Kiddie School Ponorogo lebih aktif, kreatif dan produktif dalam pembelajaran yang mendidik sesuai dengan usia dan pikirannya sehingga pembelajaran akan menjadi bermakna,’’ urainya.
“Kegiatan tersebut diharapkan mampu mengkonstruksi pengalaman belajarnya serta memanfaatkan pengalaman dalam memecahkan permasalahannya sehari-hari sesuai dengan usianya”, imbuhnya. (*)

Tantang Kreativitas Bikin Baju Daur Ulang
HUT ke-5 Bright Kiddie School Ponorogo dipastikan heboh. Pasalnya, sekolah ini menggelar berbagai lomba bertajuk Bright Kiddie’s Competition 2012 “Go Green” se-Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya.
Kompetisi yang akan diselenggarakan 28-31 Maret 2012 ini terdiri lomba matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris (TK), dan fashion show recycle untuk siswa PG, TK dan SD kelas 1-3.
Sesuai dengan temanya, peserta lomba fashion show diharuskan memakai busana semi modifikasi bahan daur ulang seperti aksesoris dari bungkus deterjen, plastik bekas minuman, koran dan sebagainya. ‘’Dengan adanya kompetisi ini, kami ingin mengajak anak-anak untuk peduli pada kelestarian lingkungan hidup sejak dini,’’ kata Bu Yua Chrisna, ketua panitia.
Peserta dengan kostum paling kreatif dan menarik, lanjyt Bu Yua Chrisna, akan dipilih menjadi juara best costum. ‘’Acara puncak sekaligus penyerahan piala bagi para juara akan dilaksanakan pada hari ke-4,’’ tuturnya. (*)

Jawara se-Karesidenan
TANGGAL 29 Januari lalu menjadi hari yang menggembirakan bagi SD Bright Kiddie Ponorogo. Pasalnya, salah satu siswanya menjuarai olimpiade aritmetika se-eks Karesidenan Madiun kategori kelas 1 dan 3 SD.
Rasa cemas sempat tersirat di wajah wakil SD Bright Kiddie karena ini pengalaman pertama mengikuti olimpiade aritmetika. Begitu jam menunjukkan puluk 10.00, semua peserta lomba masuk ruangan dan mencari meja dan nomor masing-masing.
Tak lama kemudian lomba dimulai. Para peserta diminta mengerjakan 50 soal dalam waktu 15 menit. Tim SD Bright Kiddie pun harap-harap cemas menunggu pengumuman pemenang. Selama menunggu pengumuman, mereka sempat jalan-jalan di sekitar lokasi olimpiade.
Kecemasan itu berubah lega saat mengetahui siswa SD Bright Kiddie mampu meraih juara. Angela Melia Gunawan meraih peringkat ke-2 kategori kelas 1 dan peringkat pertama disabet Bertrand Geraldo Tjahyadi. Sedangkan pada kategori kelas 3 SD, Fico enempati urutan delapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Exmud Online © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum