Pages

Selasa, 08 November 2011

SMK PGRI 4 Ngawi

ASAH BAKAT

Ekskul Dance dan Tari
SMK Panter Unjuk Gigi

EKSKUL di SMK PGRI 4 Ngawi atau dikenal dengan sebutan SMK Panter banyak banget lho.
Mulai PMR, pramuka, olahraga, sampai seni. Dan, yang paling khas adalah ekstra dance. Khasnya itu, setiap diadain class meeting pasti ada lomba dance antarsiswa. Tujuannya untuk menggali potensi anak-anak SMK Panter di bidang dance.
Anggota Panter Dance saat ini berjumlah lebih dari 50 anak, dari kelas X, XI, maupun XII.
Mereka sudah sering tampil di berbagai acara lho. Agustus lalu, misalnya, ikut memeriahkan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-66 di Kecamatan Geneng. ‘’Kita sekolah nggak hanya cari ilmu saja, tapi juga cari teman dan cari pengalaman. Jadi, rugi kalau nggak ikut ekstra sama sekali,’’ kata Desy Wulan, salah satu peserta ekskul dance SMK Panter.
Meskipun gentol menggali bakat dancer-dancer jempolan, bukan berarti SMK Panter melupakan seni tradisional. Sekolah yang sekarang dinahkodai Pak Sukamto ini juga punya ekskul tari. Prestasi anak-anak tari juga nggak kalah mentereng lho. Mereka pernah dapat juara tingkat kabupaten maupun provinsi. (*)

Hotspot hingga Bursa Kerja
MASUK dunia kerja sekarang nggak gampang. Modal ilmu akademis saja nggak cukup, tapi juga dibutuhkan life skill. So, SMK PGRI 4 Ngawi sengaja membekali siswa-siswinya dengan keterampilan sesuai bidang ilmu yang digeluti.

‘’Tentunya didukung dengan fasilitas untuk proses belajar mengajar yang lengkap,’’ terang Pak Sukamto, kepala sekolah.
Pak Sukamto lantas mencontohkan beberapa fasilitas penunjang kegiatan berlajar mengajar. Antara lain 4 laboratorium komputer yang sudah terkoneksi dengan internet dan 1 laboratorium khusus untuk perakitan komputer. ‘’Juga disediakan free hotspot area. Jadi, warga sekolah tak kesulitan jika hendak mengakses data dari internet,’’ ungkapnya.
SMK Panter-sebutan SMK PGRI 4 Ngawi-juga memiliki Bursa Kerja Khusus (BKK) yang siap menyalurkan siswa-siswi kerja di dalam maupun luar negeri. ‘’Walaupun begitu, lulusan yang hendak melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi juga siap bersaing dengan mereka yang berasal dari sekolah umum,’’ tuturnya.
Gimana sih asal-usul sebutan SMK Panter? Awalnya, istilah Panter itu singkatan dari ‘depan terminal’. Tapi sekarang setelah memiliki sertifikat standar internasional dalam bidang mutu manajemen ISO 1009:2008, istilah Panter berubah jadi slogan SMK PGRI 4 Ngawi. Yaitu, kepanjangan dari pelopor, asosiatif, nasionalis, tampil, enerjik, dan religius. (*)

Bentengi Diri dengan Kegiatan Religius
ADA kegiatan khusus tiap siang hari di aula SMK PGRI 4 Ngawi yang letaknya di lantai dua sekolah itu.
Yakni, siraman rohani dan baca tulis Alquran untuk seluruh siswa yang beragama Islam. Sebelum acara berakhir, diadakan salat berjamaah.
Bukan tanpa alasan pihak sekolah ngadain siraman rohani dan baca tulis Alquran. Kegiatan itu bertujuan membentengi siswa-siswi dari berbagai hal negatif yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Di antaranya, budaya asing yang tidak sesuai dengan norma agama maupun norma masyarakat. ‘’Kami memang berupaya agar siswa tak hanya memiliki kecerdasan intelektual, tapi juga kecerdasan spiritual,’’ kata Pak Ali Imron, guru agama.
Kegiatan bernuansa religius itu, lanjut Pak Imron, diharapkan bermuara pada anak didik SMK Panter-sebutanSMK PGRI 4 Ngawi-yang berakhlak mulia. ‘’Dan dapat memberikan pengaruh yang positif kepada teman maupun kepada lingkungan sekitar. Begitu juga nanti kalau sudah lulus,’’ tuturnya. (*)

Diajari Merakit Komputer
PENGEN tau banyak soal komputer? Tanya aja sama anak-anak Program Keahlian Teknik Komputer dan Informatika SMK PGRI 4 Ngawi.
Maklum, mereka diajari berbagai hal seputar komputer. Mulai dari pengenalan hardware, sampai instalasi software.
Bahkan, siswa Teknik Komputer dan Informatika yang kompetensi keahliannya Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) itu diajari perakitan komputer. “Semua siswa TKJ sekolah ini juga diajarkan cara mengatasi semua permasalahan dalam bidang komputer dan jaringan,’’ terang Pak Puryanto, Kepala Program Keahlian TKJ.
Siswa TKJ SMK PGRI 4 Ngawi, lanjut Pak Puryanto, memang disiapkan untuk bekerja dalam bidang komputer dan jaringan, sehingga bisa merakit komputer hukumnya wajib. ‘’Di sini ada laboratorium khusus untuk bongkar pasang komputer. Jadi, seluruh siswa TKJ bebas berekpresi dalam merakit komputer,’’ tuturnya.
Materi komputer nggak cuma diberikan pada anak-anak TKJ, tapi juga siswa program keahlian Keuangan. Mereka dikenalkan dengan program akunting terkini, misalnya MYOB yang merupakan software akuntansi dengan akurasi tinggi.
Begitu pula anak-anak Program Keahlian Tata Niaga. Mereka dikenalkan dengan program administrasi seperti Microsoft Office, Excel dan sebagainya. Selain itu, ilmu terapan macam labeling dan penataan produk. (*)

Bagikan Ratusan Bungkus Daging Kurban
MOMEN Hari Raya Idul Adha tahun ini dimaknai betul oleh SMK PGRI 4 Ngawi. Sekolah kejuruan yang dikenal dengan sebutan SMK Panter ini membagikan daging kurban kepada masyarakat Desa Tepas, Kecamatan Geneng.

Yang menarik, pembagian daging kurban itu dilakukan di sela kegiatan perkemahan di desa tersebut. Kemah kali ini diikuti sekitar 80 siswa yang merupakan pengurus OSIS dan anggota PMR.
Kegiatan perkemahan dimulai Sabtu (5/11) pagi. Usai mendirikan tenda, anak-anak SMK Panter bersih-bersih lingkungan sekitar masjid yang lokasinya nggak jauh dari tempat kemah. Malam harinya seluruh peserta kemah mengikuti takbir di masjid dan esok harinya salat Ied.
Setelah salat Ied, satu ekor sapi pun disembelih. Selanjutnya, sebanyak 400 bungkus daging kurban dibagikan ke warga sekitar. Pembagiannya dengan cara didistribuskan kepada 7 kepala dusun yang ada di Desa Tepas. Sebagian lagi diberikan langsung kepada warga.
“Kami berterima kasih siswa-siswi SMK PGRI 4 telah mau berbagi. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus dilaksanakan setiap tahunnya,’’ kata salah seorang warga Tepas. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Exmud Online © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum