Pages

Selasa, 27 September 2011

MTsN Paron Ngawi

DRUMBAND GITA TSAPA MTsN PARON PUKAU BUDHE KARWO

DAPAT DUA JEMPOL

TANGGAL 25 Januari lalu menjadi momen istimewa bagi grup drumband MTsN Paron Ngawi, Gita Tsapa. Mereka tampil di depan Ketua Tim Penggerak PKK Popinsi Jawa Timur Bu Nina Sukarwo yang juga istri Gubernur Soekarwo.
Saat itu, Budhe Karwo-panggilan akrab Bu Nina Soekarwo-bersama rombongan menghadiri acara monitoring dan evaluasi penanggulangan gizi buruk di Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi. Aksi Gita Tsapa yang memukau mendapat acungan jempol dari Budhe Karwo. Nggak cuma satu, tapi dua jempol. ''Anak saya juga mayoret seperti kamu, nak,'' kata Budhe Karwo sambil mengelus pipi Suci Amarotun Nisa, mayoret Gita Tsapa.
Drumband Gita Tsapa merupakan produk unggulan ekskul MTsN Paron. Mereka sudah sering tampil di berbagai acara, baik yang diadain sekolah maupun instansi dan perusahaan. ''Seakan bukan hanya milik MTsN Paron, tapi juga milik masyarakat Paron, bahkan Ngawi pada umumnya,'' terang Pak Purwanto, pembina Gita Tsapa.
Baru-baru ini Gita Tsapa diundang salah satu bank pemerintah saat menggelar even memeriahkan HUT bank itu. Selain itu, tampil di HUT Pramuka, HUT PGRI, dan masih banyak lagi. ''Setiap Agustus, panitia HUT RI Kecamatan Paron juga selalu mengundang untuk acara upacara bendera 17 Agustus,'' ungkapnya.
Kata Pak Purwanto, kecintaan masyarakat pada Gita Tsapa disebabkan tampilan lagunya yang beragam, spirit personel yang mantap, dan gerak estetik yang kompak “Saya selalu tegas kepada anak-anak. Yang tidak disiplin latihan saya beri sanksi tegas. Sehingga mereka terbiasa tertib dalam latihan. Disiplin, disiplin dan disiplin,'' bebernya. (*)

Bertumpu Proses, Bukan Hasil Semata
SEKARANG nggak ada ceritanya jadi murid madrasah itu minder. Soalnya, kualitas madrasah kini nggak kalah dengan sekolah yang sudah berstandar nasional atau bahkan internasional. Ini dibuktikan anak-anak MTsN Paron, Ngawi. Mereka mampu menorehkan prestasi bidang akademik yang membanggakan.
Pada even lomba cerdas cermat se-Kabupaten Ngawi misalnya, tim MTsN Paron meraih juara 1. Prestasi tak kalah mentereng didapat dalam Olimpiade IPA se-Provinsi Jawa Timur dengan masuk sepuluh besar. Sedangkan pada Olimpiade Matematika se-Jatim masuk 17 besar.
‘’Tentunya prestasi ini tidak didapatkan begitu saja tanpa usaha, tapi berkat doa dan kerja keras dari semua pengelola madrasah dan komite. Lagipula, orientasi KBM MTsN Paron melaksanakan paradigma baru dalam pendidikan, yakni bertumpu pada proses dan bukan semata-mata pada hasil,’’ papar Waka Kurikulum Bu Marita Fauziah.
Kata Bu Marita, nilai ujian nasional siswa MTs Paron juga nggak kalah dengan murid sekolah RSBI. ‘’Sekolah kami meraih nilai tertinggi 38,15 dan rata-rata ujian nasional 2010 peringkat dua terbaik MTs/SMP se-Kabupaten Ngawi,’’ ungkapnya.
Prestasi MTsN Paron juga nggak lepas dari kedisiplinan yang diterapkan pihak sekolah. Selama KBM berlangsung setiap harinya, tidak ada siswa di luar kelas. Juga nggak boleh ada kelas yang kosong atau tanpa KBM. ‘’Kalau ada guru izin, guru piket harus mencari guru antar-waktu. Hal ini dilakukan dengan menempatkan guru piket sebagai guru pengganti,’’ tutur guru senior bahasa indonesia itu.
Program lain selain KBM adalah bimbingan belajar intensif kelas IX yang berlangsung setelah jam pelajaran hingga pukul 15.00. Ini bertujuan memberikan bekal penguasaan materi serta pembahasan soal-soal unas. ‘’Diharapkan ketika ujian, mereka tak merasa canggung dan mendapatkan hasil yang memuaskan,’’ ujarnya. (*)

Ada Tambahan Ilmu-Ilmu Agama
APA yang bikin siswa tertarik menuntut ilmu di MTsN Paron? M. Aulia R, siswa kelas IX, punya alasan tersendiri pilih sekolah di madrasah ini. “Dalam bidang akademik kami mendapatkan ilmu umum dengan porsi yang sama dengan sekolah lain, tapi di sini ada tambahan ilmu-ilmu agama. Apalagi, ekskulnya banyak pilihan,’’ katanya.
Memang, banyaknya kegiatan ekstrakurikuler jadi daya tarik tersendiri siswa MTsN Paron. Mulai dari pramuka, drumband, basket, PMR, musik, KIR, English Club, paduan suara, dan masih banyak lagi.
Prestasi pun sudah sering didapat. Basket misalnya, pernah juara 1 putri se-Kabupaten Ngawi. Sedangkan KIR masuk sepuluh besar se-Karesidenan Madiun. Pada Porseni MTs se-Jawa Timur 2007, duta MTsN Paron meraih medali emas lomba pidato bahasa Arab dan baca puisi, serta medali perak tenis meja yang mengantarkan kontingen Ngawi meraih juara umum III. Sedangkan pada porseni MTs se-Jawa Timur tahun 2011, mendapatkan 1 medali perak dan 1 perunggu dari cabang tenis meja.

Raih Predikat Gudep Tergiat
DI MTsN Paron, ektrakurikuler Pramuka merupakan satu-satunya ekskul wajib. Sebagai master kegiatan lapangan di sekolah ini, kegiatan tersebut sering jadi bahan perbincangan di tingkat kwarcab. Maklum, selain kegiatannya padat, Pramuka MTsN Paron kerap mengukir prestasi.
Dari sekian gudep berbagai tingkatan, MTsN Paron yang berdiri pada 1967 ini menyandang predikat gudep tergiat. soalnya, rajin ngadain kegiatan perekemahan, baik mandiri maupun yang diprakarsai Dinas Pendidikan atau Kementerian Agama Kabupaten Ngawi.
“Prestasi Gudep MTsN Paron diraih dengan proses yang panjang. Sejak berdirinya, orientasi kegiatan bertumpu pada proses dan bukan kepada hasil. Sehingga ada even lomba ataupun tidak, latihan pramuka tetap dilaksanakan,'' papar Ketua Gudep MTsN Paron Kak Nanang Kurniawan.
Prestasi lain adalah juga juara 1 Latihan Tingkat (LT) II se-Kecamatan Paron, juara 1 LT III se-Kabupaten Ngawi, sekaligus sebagai duta LT IV tingkat Provinsi Jawa Timur di Kebun Raya Pasuruan pada tahun 2010 silam. ''Bulan Juni 2011 yang lalu kita juga mengirimkan peserta ke Jambore Nasional di Teluk Gelam Palembang yang dibuka Presiden SBY,'' ungkapnya.
Kata Kak Nanang, tujuan utama kegiatan kepramukaan di Gudep MTsN Paron adalah membina mental spiritual dan nasionalisme peserta didik. Hal itu akan menjadi embrio pendidikan berwawasan karakter di sekolah tersebut. ''Ekskul ini sangat diminati sebagian besar peserta didik. terbukti pada setiap seleksi dewan penggalang, selalu dibanjiri peserta,'' ujarnya. (*)

Pak Bisri: Pengajar Sudah Proporsional dan Profesional
MENJADI madrasah yang pengajarnya didominasi guru muda tidaklah mudah. Tapi, itu nggak berlaku bagi Pak Bisri Mustofa. Sejak bertugas di MTsN Paron pada Mei 2011 lalu, bapak yang juga dikenal sebagi mubaligh ini langsung melakukan berbagai terobosan.
Pal Bisri memulainya dengan mengenal tenaga pengajar dan staf karyawan. Juga lingkungan madrasah, dari ruangan-ruangan sampai tempat sampah. Hasilnya menggembirakan, suasana familier tercipta, kekakuan dan ketegangan kerja seakan sirna.
‘’Saya hanya berkomitmen mengawal dan meneruskan para pendahulu yang telah membangun visi dengan susah payah, yakni: berakhlaq mulia, intelek, dedikatif, dan terampil. Jika semua komponen madrasah bersatu padu untuk mewujudkan visi tersebut, insyaallah generasi produk MTsN Paron akan berkualitas. Saya sangat optimis, karena penempatan tenaga pengajar di madrasah ini sudah proporsional dan profesional,’’ tutur Pak Bisri.
Pria yang juga dosen STAI Ngawi itu menegaskan bahwa dengan bekal profesionalisme tersebut, semua guru dan staf karyawan telah bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing. (*)

1 komentar:

  1. I Like It..
    ██████████████████████████████ ██▒▒██████▒▒██████████████████ ██▒▒██████▒▒██████████████████ ██▒▒██████▒▒██████████████████ ██▒▒██▒▒██▒▒██████████████████ ██▒▒██████▒▒███▒▒███▒▒▒▒▒▒████ ██▒▒██▒▒██▒▒██▒▒███▒▒████▒▒███ ██▒▒██▒▒██▒▒▒▒▒████▒▒▒▒▒▒▒▒███ ██▒▒██▒▒██▒▒██▒▒███▒▒█████████ ██▒▒██▒▒██▒▒███▒▒███▒▒▒▒▒▒████ ██████████████████████████████

    BalasHapus

 
Exmud Online © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum