Pages

Selasa, 11 Oktober 2011

SMK Negeri 1 Bendo Magetan

Santap 1001 Pecel

Puncak Acara Peringatan
HUT Kanesba Meriah

ULTAH ke-10 SMKN 1 Bendo Magetan dirayain besar-besaran. Berbagai kegiatan pun mewarnai HUT ke-10 sekolah kejuruan itu.
Mulai dari lomba futsal, voli, tarik tambang, fotografi, kaligrafi, sampai pidato bahasa Inggris.
Puncak acara peringatan HUT ke-10 SMKN 1 Bendo digelar 8 Oktober kemaren. Selain ngadain jalan santai, seluruh warga sekolah rame-rame makan 1001 bungkus nasi pecel. “Untuk menyediakan 1001 bungkus nasi pecel itu, pihak sekolah mendatangkan enam pedagang di pasar,” ujar Bu Yeni, koordinator konsumsi.
So, puncak acara peringatan HUT ke-10 Kanebsa (sebutan SMKN 1 Bendo) itu meriah banget. Apalagi, beberapa pejabat juga hadir. Di antaranya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan yang diwakili Pak Yosi Hermawan, Pak Camat Bendo, dan kepala-kepala instasi seluruh Kecamatan Bendo.
‘’Meskipun ada beberapa kekurangan, secara umum berjalan sukses dan meriah,’’ tutur Pak Kusnadi, ketua koordinator pelaksana HUT SMKN 1 Bendo.
Kenapa harus nasi pecel? Ternyata hal itu ada filosofinya tersendiri. ‘’Nasi pecel itu simbol kebersamaan. Sebab, digemari berbagai kalangan mulai masyarakat biasa sampai pejabat. Kita harapkan persatuan seluruh warga SMKN 1 Bendo semakin kuat untuk mearih prestasi. Makan 1001 nasi pecel ini juga baru pertama kali terselenggara di Magetan lho,’’ katanya. (*)

Gandeng Perusahaan Ternama

Salurkan Lulusan
lewat BKK

SEKOLAH boleh di pedesaan, tapi soal prestasi, SMKN 1 Bendo Magetan nggak mau kalah sama sekolah yang ada di kota. Baik akademik maupun non-akademiknya.
Bahkan, termasuk salah satu sekolah kejuruan favorit di Kabupaten Magetan.
Nggak beda sama sekolah kejuruan lainnya, siswa SMKN 1 Bendo dididik untuk siap kerja setelah lulus. Untuk itu, pihak sekolah sengaja menggandeng sejumlah perusahaan ternama. Sebut saja PT Astra, Toyota Mekanik, dan masih banyak lagi.
‘’Kami juga memiliki BKK (Bursa Kerja Khusus) untuk menjembatani para lulusan dengan dunia kerja. Jadi, setelah lulus tidak bingung cari pekerjaan,’’ terang Pak Eko Soeprajitno, Kepala SMKN 1 Bendo Magetan.
Meski begitu, kata Pak Eko, siap kerja saja tak cukup. Siswa SMKN 1 Bendo, lanjut bapak kelahiran 1963 ini, juga harus santun. Pokoknya, punya moralitas dan akhlak yang baik.
Pak Eko menambahkan, SMKN 1 Bendo memberikan apresiasi bagi siswa kurang mamou dan berprestasi. ‘’Sekolah kami mendapat bantuan dari pemerintah dan Bank Jatim yang ditujukan bagi siswa yang kurang mampu dan berprestasi,’’ ungkap pria asli Magetan ini. (*)

Ada Anggaran Khusus dan Tim Caraka
PUNYA murid yang kebanyakan cowok, bukan berarti lingkungan SMKN 1 Bendo Magetan kumuh. Sebaliknya, sekolah yang terletak di Desa/Kecamatan Bendo
ini justru terlihat selalu bersih. Pokoknya, gak kalah dech sama sekolah-sekolah lain di Magetan.
SMKN 1 Bendo memang serius menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Bahkan, pihak sekolah sengaja menyiapkan anggaran khusus untuk urusan bersih-bersih ini. Selain itu, punya tim khusus bernama Caraka yang bertanggung jawab pada kebersihan lingkungan sekolah.
‘’Mereka bersih-bersih sekolah dua kali dalam sehari, pagi dan sore. Tim Caraka berjumlah sebelas siswa dengan tugas masing-masing, seperti membersihkan ruang kelas, ruang guru, menyirami tanaman, dan sebagainya,” kata Pak Yudianto, wakasek kesiswaan.
Nggak cuma lingkungannya yang bersih, suasana SMKN 1 Bendo usaha juag terasa adem dan asri. Malkum, banyak pepohonan dan tanam hias. ‘’Lahan-lahan yang kosong ditanami pohon. Kalau ada tanaman yang mati diganti tanaman yang baru,’’ ungkapnya.
Upaya pihak sekolah menjadikan lingkungan SMKN 1 Bendo bersih dan asri ternyata klop dengan keinginan siswa. So, mereka selalu membuang sampah pada tempatnya, dan tidak merusak tanaman yang ada di lingkungan sekolahan. ‘’Kami juga sering menyosialisasikan pada para siswa pentingnya kebersihan. Bagi mereka yang melanggar peraturan, ada poin tersendiri atas pelanggarannya itu,’’ tutur Pak Yudianto. (*)
SMKN 1 BENDO FOR EXMUD
Andik Prayitno

Sabet Emas LKS Nasional

Ditawari Kerja
di Australia

SIAPA bilang murid sekolah ‘ndeso’ nggak bisa berprestasi. Siswa SMKN 1 Bendo Magetan Andik Prayitno bahkan mampu mencatat prestasi level nasional.
Pada Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat nasional 2010, remaja asal Selotinatah itu meraih medali emas alias juara I bidang plumbing. ‘’Nggak nyangka. Soalnya, saingannya berat, terutama dari Aceh yang juara tahun lalu,’’ ungkap Andik.
Atas prestasinya itu, Andik berkesempatan mewakili Indonesia di ajang serupa tingkat ASEAN dan dunia. Dia juga sempat mendapat tawaran untuk bekerja di Australia. Wow! ‘’Kalau belajar dengan tekun dan teliti, Insya Allah dapat juara.’’ ujarnya.
Selain disambut suka cita almamaternya, apa yang diraih Andik juga bikin bangga orang tuanya. “Saya merasa bangga dan bersyukur pada Tuhan, karena semua ini petunjuk dari-Nya. Keberhasilan anak saka juara 1 tingkat nasional juga berkat dukungan bapak ibu guru dan masyarakat sekitar,’’ kata ortu Andik. (*)

Kreativitas Pak Sunarto Bikin Sumber Listrik dari Belimbing Wuluh

Mampu Hasilkan
Tegangan hingga 5 Volt


Belimbing ternyata wuluh bisa dijadikan listrik. Nggak percaya? Tangan dingin Pak Sunarto, salah seorang guru SMKN 1 Bendo Magetan, mampu menciptakan sumber energi listrik dari buah berasa asam itu.
_________

KREATIVTTAS Pak Sunarto menciptakan sumber energi alternatif nggak muncul begitu saja.
Tarif listrik yang semakin melambung dan beberapa kawasan yang belum
terjamah oleh listrik, mengusik guru jebolan ITS tersebut untuk berbuat sesuatu.
Maka, diliriklah belimbing wuluh sebagai energi listrik. Awalnya, Pak Sunarto sekadar coba-coba. Tapi, akhirnya membuahkan hasil spektakuler dan diharapkan bisa jadi salah satu alternatif energi murah, khususnya bagi masyarakat kalangan bawah.
Gimana proses pembuatan dan cara kerja sumber energi listrik made in Pak Sunarto? Awalnya, tanah dan jus belimbing wuluh ditaruh dalam bekas wadah air mineral. Di dalam satu gelas terdapat elektroda, seng, dan tembaga,yang nantinya dihubungkan secara seri (berurutan). ‘’Untuk menghidupkan satu buah LED memerlukan minimal lima gelas,’’ ungkapnya.
Selanjutnya, masing-masing gelas dihubungkan dengan rangkaian kawat guna mengalirkan arus listrik. Hasilnya, energi listrik pun tercipta dengan tegangan yang lumayan, hingga 5 volt. Daya listrik itu cukup untuk menghidupkan lampu penerangan.’’Tegangan yang dihasilkan lebih besar dari tegangan satu buah batu baterai,’’ terang kepala jurusan multimedia ini.
Kata Pak Sunarto, keasaman tinggi pada belimbing wuluh tinggi dapat menghantarkan ion dan elektron yang ada di lempengan tembaga dan seng, sehingga terciptalah arus listrik.
Temuan Pak Sunarto itu sudah dicoba untuk penerangan dan sebagai alat perangkap hama (light trap). Pengembangan lain yang sedang dilakukan bisa untuk menghidupkan radio transistor 2 baterai. ‘’Kelebihan listrik dari belimbing wuluh ini bisa dibuat sesuai keinginan, dapat diperbaharui, murah, dan ramah lingkungan,’’ tuturnya. (*)

2 komentar:

  1. semoga smkn 1 bendo selalu jaya dan berprestasi........go go go



    by;alumni 2010

    BalasHapus
  2. Salam, saat ini KharismaSelaras menerima semua lulusan/alumni SMK bapak/ibu kelola segera membawa hasil ketik/print lamaran kerja ke gading kirana G30 031.8072.877 lgs #kerja & #gajian Alhamdulillah http://q.gs/1VMzZ #kharismaselaras

    BalasHapus

 
Exmud Online © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum