SMPN 1 Wonoasri Peduli Global Warming
LINGKUNGAN sekolah yang hijau jadi dambaan setiap siswa. Itu pula yang digalakkan SMPN 1 Wonoasri (Spensi) Kabupaten Madiun. Hasilnya, sekolah satu ini tampak indah dan sejuk karena banyak pepohonan rindang dan berbagai tanaman hias.
“Kita jadi betah di sekolah,’’ ujar Lela, siswi kelas 8A. “Di halaman depan, belakang, n samping banyak pohon rindang. Ada beringin, trembesi,mahoni, kayu putih, jati, dan masih banyak lagi,” timpal Biowing, siswa kelas 9.
Penanaman pohon-pohon itu sekaligus wujud komitmen Spensi ikut menanggulangi pemanasan global atau bahasa kerennya global warming. ‘’Kalau pas pelajaran biologi dan PLH, kita biasa diajak keliling sekolah, belajar dengan langsung terlibat sama alam sekitar. Kita belajar mengidentifikasi macam-macam tumbuhan, trus kita beri label dengan istilah-latinnya. Pada pelajaran bahasa Indonesia kita juga pernah diajak ke halaman, cari inspirasi untuk bahan membuat puisi tentang keindahan lingkungan,’’ ungkap Clara, siswi lainnya.
Anak-anak Spensi juga dilibatkan lho dalam pembuatan taman sekolah. Mereka ikut nyediain bunga-bunga. Juga waktu penanaman, sampe perawatannya. Untungnya, sekarang di halaman sudah dipasang tong-tong sampah yang khusus menampung sampah organik, non organik dan metal.
Nah, dengan penataan lingkungan sekolah yang bikin fresh dan enjoy itu diharapkan pada tahun-tahun mendatang Spensi bisa lebih berkompetensi dalam penilaan sekolah adiwiyata. “Ya harapannya bisa masuk nominasi tingkat kabupaten, “ tutur Pak Anwar Sodiq, wakasek kesiswaan dan humas.
Masih kaitannya sama pengelolaan lingkungan, Spensi pernah menjuarai lomba daur ulang limbah tingkat Kabupaten Madiun yang diadakan oleh DKP (Dinas Kebersihan dan Pertamanan ) tahun 2010 lalu. Prestasi itu diraih lewat daur ulang kertas bekas jadi bonsai yang cantik abis. (*)
Tryout hingga Istighotsah
Spensi Peringkat II
Nilai UN Tertinggi
SEKOLAH boleh mewah (mepet sawah), tapi soal prestasi nggak mau kalah sama pelajar di kota. Siswa SMPN 1 Wonoasri (Spensi) pada ujian nasional tahun 2010/2011 lalu menempati peringkat kedua nilai rata-rata UN tertinggi se-Kabupaten Madiun, yakni 34,28.
Apa yang diraih anak-anak Spensi bukan sesuatu yang instan. Jauh-jauh hari sebelum UN, pihak sekolah sudah melakukan berbagai persiapan. Mulai dari optimasi proses belajar mengajar, IB regular, IB reuni, tutor sebaya dan guru kunjung, try out, sampai istighotsah. ‘’ Untuk istighotsah, dilakukan siswa-siswi maupun wali murid,’’ kata Pak Sudjito, kepala sekolah.
Walaupun begitu, Pak Djito-panggilan akrab Pak Sudjito- masih pengen meningkatkan lagi prestasi anak-anak Spensi. “Selain mengoptimalkan proses belajar mengajar untuk meningkatkan prestasi, kami akan mendatangkan guru-guru dari luar untuk lebih memotivasi anak-anak,” tuturnya sambil menambahkan bahwa semua program sekolahnya selalu didukung siswa dan orang tua murid.
Spensi masih punya prestasi lain loch. Sekolah yang berlokasi di Jalan Raya Wonoasri Kabupaten Madiun, itu sekarang sudah berstatus SSN atau Sekolah Standar Nasional. Meraih SNN bukan hal gampang, perlu perjuangan dan kedisiplinan tingkat tinggi. ‘’Harus memenuhi 8 SNP (Standar Nasional Pendidikan) atau di atas SPM (Standar Pelayanan Minimum), dan alhamdulillah SMPN 1 Wonoasri sudah di atas nilai standar itu,’’ ungkap Pak Djito.
“Kita sudah melaksanakan SSN pada tahun kedua dengan sukses, di mana di tahun kedua ini SMP N 1 Wonoasri melaksanakan program kegiatan di delapan SNP, melanjutkan program kegiatan tahun pertama,” tambah Ketua Program SSN Spensi Pak Suharto. (*)
Inggris Yes, Bahasa Jawa Oke
SMPN 1 Wonoasri sadar betul pentingnya bahasa Inggris di era globalisasi. Makanya, sekolah yang dikenal dengan sebutan Spensi sengaja ngadain ekskul English (fullday school n english club).
Tapi ada yang beda, ekskul English Spensi ngajarin siswa terampil bahasa Inggris dan Jawa. Intinya, program ini mengajarkan siswa siswi untuk berani berekspresi dengan dua bahasa sekaligus: Inggris dan bahasa Jawa halus.
Peserta program fullday school n english club ini semua siswa kelas VII. Untuk menjamin kualitas program, pihak sekolah menggandeng lembaga pendidikan bahasa Inggris ternama dari Kediri. Pelaksanaannya, hari Senin dan Kamis jam satu sampai empat sore.
Materi ekskul English yang dikomandoi Bu Elly dan Bu Nurhayati ini banyak banget. Mulai dari speech,story telling, membuat poem/poetry,drama, singing, sampe mc n presenting. ”Pokoknya ikut ekskul ini gokil banget dech,” kata Prayogo, salah satu peserta English Club.
Tau nggak sob, acara penutupan Fullday School yang namanya Clossing Meeting tahun ajaran 2010/2011, seru puolll. Acaranya sebenarnya banyak sich, tapi yang paling bikin heboh adalah MC dan pentas dramanya. “Very wow dan menambah inspirasi,” ujar Mila, siswi kelas VII F.
Selain Inggris, di Spensi juga ada ekskul musik, pramuka, tari, basket, karate, voli, choir, catur, dan masih banyak lagi. (*)
Lolos Porprov Jatim
NGGAK sia-sia Nanda Satria Anggara getol latihan karate. Lewat olahraga beladiri itu, cowok kelas IXA SMPN 1 Wonoasri (Spensi), Kabupaten Madiun, ini mewakili kotanya di ajang Porprov Jawa Timur di Kediri beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Satria jadi juara 1 seleksi tingkat Kabupaten Madiun. Waktu itu, cowok berbintang Aries ini turun di nomor kumite 67 kilogram. ’’Pastinya senang dan bangga,’’ kata Satria.
Bukan sekali itu saja Satria mencatat prestasi membanggakan. Saat masih duduk di kelas VII dan VIII, cowok yang juga hobi basket ini meraih juara satu O2SN (olimpiade olahraga dan seni nasional) secara berturut-turut. Wow!
Cowok kelahiran 22 Maret 1997 ini sejak kecil sudah akrab dengan karate. Maklum, semua kakaknya juga atlet beladiri asal Jepang ini. ‘’Pokoknya karate sudah sangat mendarah daging di keluarga aku. Aku sendiri suka karate dari kecil. Apalagi, dulu sering lihat kakak berlatih dan dari situlah aku mulai mendalaminya,’’ ungkapnya.
Sukses Satria di olahraga karate nggak bikin kaget Pak Supiyono, pembina ekskul karate Spensi. Soalnya, Satria nggak pernah setengah-setengah kalau latihan. “Satria ini selalu sungguh-sungguh dalam berlatih. Postur tubuhnya juga sangat mendukung. Jadi wajar kalau dia bisa meraih semuanya,” kata Pak Supiyono. (*)
Mengenal Program Life Skill SMPN 1 Wonoasri Kabupaten Madiun
Bikin Telur Asin dan Batik Jumput
SISWA-SISWI Spensi ternyata punya jiwa kewirausahaan atau entrepreneurship yang pantas diacungi jempol. Bayangin, anak-anak usia segitu sudah mampu bikin produk yang memiliki nilai jual.
_________
ADA aktivitas menarik di SMPN 1 Wonoasri Kabupaten Madiun siang itu. Beberapa siswa lagi asyik bikin telur asin. Mulai dari penyiapan adonan pemilihan telur, pembersihan, pengosokaan, perendamaan, hingga perebusan, mereka sendiri yang melakukan.
Pemasarannya jangan kuatir, Pak Kasanun dan Pak Yitna Subagiya, pembina program “life skill” ini telah mengajarinya. Bahkan, telur yang telah diproses selama 7-14 hari ini laris manis . Maklum, rasanya bervariasi. Ada rasa pedas dan rasa bawang.
“Diharapkan siswa nantinya kalau sudah lulus dapat memaanfaatkan keterampilan yang dimiliki untuk mendapat penghasilan tambahan ataupun mata pencaharian utama dan dapat membuka lapangan kerja baru,” kata Pak Kasanun diamini Pak Yitna Subagiya.
Spensi juga punya program kewirausahaan lainnya, yaitu “life skill” batik jumput. Disebut begitu karena jumput itu batik yang cara pemberian motifnya dengan menjumput (menggunakan ujung ibu jari dan telunjuk).
Mulai dari proses pemberian tanda pada kain, pengikatan kain dengan karet, pencelupan kain ke warna yang diinginkan, hingga penjemuran, diajarkan oleh Bu Sri Kartini. “Kami berharap setelah terjun ke masyarakat mereka mampu mengembangkan skillnya itu sendiri sehingga mereka bisa berkreasi, mandiri dan dapat berdaya guna di masyarakat,” tutur Bu Sri. (*)
smpn 1 wonoasri in my heart forever.
BalasHapusKeren
BalasHapus