KELULUSAN SMA tahun ini terasa istimewa bagi keluarga besar SMAN 1 Babadan (Smazaba) Ponorogo. Soalnya, sekolah ini berhasil meluluskan semua siswa-siswinya alias lulus 100 persen.
Kepala SMAN 1 Babadan Bu Tutut Erliena mengatakan, angka kelulusan 100 persen itu jadi bukti kalo kualitas Smazaba nggak kalah sama SMA lain di Ponorogo. ‘’Bahkan, untuk jurusan IPS sekolah kami menempati peringkat satu. Sedangkan jurusan IPA peringkat dua,’’ ungkapnya.
So, waktu acara pelepasan 21 Mei 2011 lalu, keceriaan tergambar di wajah siswa dan keluarga besar Smazaba. Apalagi, acaranya dimeriahkan atraksi memikat yang dibawain anak-anak Smazaba, seperti paduan suara, penampilan tari, musikalisasi puisi, dan masih banyak lagi.
Setelah beberapa acara seremonial seperti sambutan wakil kelas X, XI dan XII, wisudawan wisudawati dipanggil satu persatu untuk mendapatkan tanda kelulusan. ‘’Saya menyampaikan terima kasih kepada wisudawan wisudawati yang telah mengharumkan nama SMAN 1 Babadan,’’ tutur Bu Tutut.
Kepala sekolah juga mengumumkan wisudawan wisudawati berprestasi. Juga lulusan yang telah diterima lewat jalur PMDK di berbagai perguruan tinggi ternama. Di antaranya Agung Bahrudin (Ilmu Administrasi Negara UNY), Arfa Betty M (Bisnis Pangan UB) , Elka Musyarofatunnisa (Keteknikan Pertanian UB), Zahrotus Sa’adah (Teknologi Industri Pertanian UB), Faiz Karimi diterima (D3 Teknik Pertanian UNS), Wana Prasetya (Pendidikan Jasmani UNESA), dan masih banyak lagi yang lainnya. (*)
Heroik Nan Eksotik
Ultah ke-13 Smazaba
Dirayain Besar-besaran
NGGAK terasa, SMAN 1 Babadan (Smazaba) Ponorogo sudah berusia 13 tahun. Pesta ultah ke-13 sekolah yang berlokasi di Jalan Perikanan, Desa Pondok, Babadan, Ponorogo, ini terasa istimewa karena dirayain besar-besaran dengan berbagai kegiatan.
Sebagai pembukanya adalah tarian reyog yang bernuansa heroik nan eksotik. Meskipun cuma punya sedikit waktu buat latihan, group reyog binaan Pak Lihan ini tampil memukau.
”Tjap Madjan’’. Itulah sebutan bagi pasukan reyog kebanggaan Smazaba ini. Dengan komponenpenari terdiri warok yang gagah perkasa ,semangat para pasukan berkuda yang lincah, kemegahan sang Dadak Merak serta pesona Dewi Songgolangit dan Klonosewandono mengundang decak kagum para penonton.
Yang nggak kalah hebohnya adalah konser musik dengan guest star Supernova. Band asal ibu kota yang digawangi Angga (vokal), Randy (gitar), Galih (gitar), Dedy (keyboard), Esza (bass) dan K-Tink (drum) itu mampu menghipnotis ratusan siswa Smazaba yang menonton konser. ‘’Meriah banget. Jarang-jarang ada sekolah yang bisa bikin acara seheboh ini,’’ ujar salah satu siswa.
Saat itu, Supernova membawakan enam lagu, termasuk Sayang dan Aku Yang Akan Pergi. Hebohnya lagi, Angga kasih kejutan dengan mengajak dua penonton naik ke panggung untuk nyanyi bareng.
‘’Kami bangga dengan kreativitas anak-anak. Semua acara peringatan ulang tahun ke-13 sekolah ini ditangani siswa kami dan segenap keluarga SMA N 1 Babadan, tanpa menggunakan jasa event organizer,’’ terang Bu Tutut Erliena, kepala sekolah. (*)
Serunya Smazaba Futsal Competition
ADA yang beda di ultah ke-13 SMAN 1 Babadan (Smazaba) Ponorogo. Untuk kali pertama sekolah ini ngadain turnamen futsal yang diberi nama Smazaba Futsal Competition (SFC). Tempatnya di GOR Singodimejo. Sedangkan pesertanya dari SMP/MTs dan SMA/MA se-eks Karesidenan Madiun.
Meski baru pertama digelar, dari segi peserta maupun penyelenggaraan, secara umum turnamen berlangsung sukses. ‘’Semua ini berkat dukungan teman-teman, kepala sekolah, guru dan para karyawan sekolah kami,’’ kata Didik Pramono, Ketua OSIS SMAN 1 Babadan Ponorogo.
Turnamen futsal Smazaba ini berlangsung selama 8 hari, mulai 19 Februari sampai 26 Februari 2011. Suasana heboh terlihat selama kejuaraan berlangsung. Maklum, tim yang ikut umumnya bawa supporter ke GOR untuk ngasih dukungan.
And finally, tim yang masuk final adalah SMKN 1 Jenangan dan SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo. Pertandingan di partai puncak ini seru banget. ‘’Juaranya SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo,’’ ujar Didik. (*)
Variatif, Britisher Pun Nggak Boring
Belajar Bahasa Inggris
lewat Smazaba English Club
BAGI sebagian siswa, bahasa Inggris mungkin dianggap momok karena sulit dipahami. Tapi, itu nggak berlaku buat anak-anak SMAN 1 Babadan (Smazaba) Ponorogo. Bahkan, sekolah ini punya komunitas pelajar yang hobi bahasa Inggris. Namanya, Smazaba English Club (SEC).
Pembina SEC Bu Diana Finita mengatakan, suasana pembelajaran di Smazaba English Club sengaja dirancang agar siswa-siswi bisa belajar bahasa inggris dengan santai, fun, dan enjoy. ‘’Tapi tidak melupakan tujuan utamanya dalam keseriusan belajar,’’ ujar Bu Diana Finita.
Dalam ekskul SEC ini, anak-anak berkumpul satu minggu sekali, yaitu pada hari Sabtu abis kegiatan belajar mengajar (KBM). Dan pada setiap pertemuan diajarkan materi yang berbeda-beda sehingga nggak bikin boring para britisher (sebutan bagi siswa yang ikut SEC). Misalnya, minggu pertama diajarin vocabulary, minggu kedua conversation, minggu ketiga English debate dan sebagainya. Britisher juga bisa mengajukan materi yang mau dibahas disertai alasan kenapa ingin membahas materi tersebut. Asyik kan!
Menurut Bu Diana, kemampuan komunikasi dalam bahasa Inggris sangat dibutuhkan di era globalisasi sekarang. Soalnya, bahasa Inggris merupakan bahasa internasional. ‘’Tidak menyangka peminat SEC ternyata cukup banyak,’’ tuturnya. (*)
Ada Seminar hingga Bedah Buku
Ekskul Kerohanian
Islam di Smazaba
DEGRADASI moral sebagian generasi muda saat ini sangat merisaukan. Maklum, mereka adalah calon penerus bangsa. Nggak ingin itu menular ke anak-anak SMAN 1 Babadan (Smazaba) Ponorogo, pihak sekolah sengaja ngadain ekstrakurikuler kerohanian Islam (rohis). ‘’Tujuannya agar siswa-siswi SMA Negeri 1 Babadan memiliki kemampuan yang berimbang, baik di bidang iptek maupun imtaq,’’ kata Pak Nurhadi Hanuri, pembina ekskul rohis Smazaba.
Kegiatan ekskul rohis di Smazaba nggak cuma seputar ibadah. Tapi juga banyak aktivitas bernuansa Islam lainnya. Mulai dari seminar, dan kajian keagamaan, hingga bedah buku. ‘’Sedangkan untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat, dilaksanakan kegiatan salat berjamaah setiap hari di masjid sekolah, salat Jumat berjamaah, tadarus Alquran dan sebagainya,’’ terang Pak Nurhadi.
Para peserta ekskul rohis, lanjut Pak Nurhadi, juga ditanamkan kepedulian sosial. Di antaranya lewat bakti sosial dengan menggalang bantuan untuk diberikan kepada fakir miskin dan anak panti asuhan. ‘’Dan, sebulan sekali kita mengadakan outbond agar badan tetap fit,’’ ungkapnya.
Menurut Pak Nurhadi, ekskul rohis ini terbukti ampuh menekan tingkat kenakalan remaja. Sekaligus menumbuhkan kedisliplinan, ketertiban, dan gairah belajar siswa. ‘’Semua ini bermuara pada suasana sekolah yang kondusif dan nyaman untuk belajar, sehingga prestasi belajar meningkat,’’ tuturnya.
Apa yang dikatakan Pak Nurhadi bukan sekadar isapan jempol. Buktinya, pada ujian akhir nasional (unas) tahun pelajaran 2010/2011, Smazaba meraih prestasi membanggakan. Untuk jurusan IPS, menempati peringkat pertama nilai rata-rata unas di Kabupaten Ponorogo. Sedangkan jurusan IPA peringkat kedua. (*)
Kita harus Hidup Sehat dan Kita harus Sekolah Tinggi
BalasHapus