Pages

Senin, 31 Oktober 2011

Sudarman, Kepala SMKN 1 Wonoasri yang Gagas Program Pendidikan Ketarunaan

Pertama di Jatim, Siswa Kini Lebih Disiplin

Sejak 17 Oktober lalu, SMKN 1 Wonoasri punya program baru. Yakni pendidikan ketarunaan. Program yang dicetuskan Sudarman, Kepala SMKN 1 Wonoasri itu tergolong gres karena baru pertama di Jawa Timur. Program ini, menggembleng karakter siswa dan disiplin semi militer.

DWI NR DILIANA, Madiun

GERIMIS sejak siang, tidak dihiraukan puluhan siswa SMKN 1 Wonoasri, Sabtu (29/10) lalu. Mengenakan seragam lengkap sepatu PDL, ransel dan topi, para siswa berambut cepak mengikuti instruksi instruktur berlatih baris-berbaris di halaman sekolah.
Meski sudah berlatih sejak pukul 14.00 WIB, mereka tetap semangat. Begitu pula saat yel-yel dikumandangakan, para siswa menyahut berapi-api. ‘’Sejak 17 Oktober lalu, sekolah ini tidak lagi sepi saat sore hari. Anak-anak masih kumpul di sekolah untuk ikut program pendidikan ketarunaan,’’ papar Kepala SMKN 1 Wonoasri, Sudarman.

Bapak dua anak ini membeber, program pendidikan ketarunaan bagi siswa adalah hal baru. Menurutnya, program itu muncul selepas dirinya dan sejumlah pendidik, melakukan studi banding ke SMKN 2 Subang, Jawa Barat. Di sekolah itu, tidak hanya berkutat pada teori dan praktik pelajaran. Tapi juga mengajarkan kedisiplinan dan semi militer bagi anak didiknya. ‘’Dunia kerja ternyata tidak hanya butuh lulusan yang pintar atau beprestasi, tapi juga yang mandiri dan berdisplin tinggi. Ini dibuktikan langsung SMKN 2 Subang, banyak lulusannya yang diterima kerja,’’ ungkapnya.

Berbekal hasil studi banding itu, pria 47 tahun ini merencanakan pendidikan ketarunaan. Hasilnya, seluruh guru setuju. Bahkan saat dipaparkan ke orang tua maupun siswa, respons positif muncul. ‘’Banyak siswa yang langsung daftar. Tapi kami tidak langsung setujui. Sebab mereka tetap butuh persetujuan dari orang tuanya,’’ terangnya.

Instruksi tersebut segera dituruti para siswa. Mereka pun membawa surat izin dari orang tuanya. Gelombang pertama pendidikan ketaruanaan ada 70 siswa dari OSIS. Mereka menjadi pilot project. ‘’Siswa yang mengikuti program ini mendapat sejumlah fasilitas. Atribut gratis dari sekolah, juga dilatih anggota TNI dari Kodim dan Koramil,’’ tuturnya.

Latihan yang harus dilahap siswa beragam. Dari berlari, merayap, devile hingga bergelantungan layaknya pasukan militer. Setiap latihan, para siswa juga dituntut memiliki kedisipilian, datang tepat waktu dan menyelesaikan porsi latihan yang disediakan. ‘’Kami selalu menerapkan pada siswa untuk melakukans segala sesuatunya dengan head-heart dan hand, ternyata metode ini diminati anak-anak,’’ terangnya.

Gemblengan ketarunaan dilakukan setelah sekolah usai, 14.00-17.00 WIB, setiap hari di sekolah. ‘’Program ini kami terapkan selama tiga bulan, Oktober hingga Desember. Lulusan pertama ini akan diwisuda akhir tahun ini,’’ terangnya.

Program tersebut juga menjadi pilot project tahun ajaran baru mendatang. Rencananya pelatihan akan diwajibkan untuk kelas X. Sudarman bertekad mendidik siswanya untuk lebih berkarakter dan percaya diri dalam menghadapi tantangan kerja. ‘’Meski belum lulus pendidikan, latihan ini sudah memperlihatkan dampak positif. Siswa lebih disiplin masuk sekolah, datang tepat waktu dan jarang tidak masuk sekolah. Mereka penampilannya lebih rapi dan menghormati guru di sekolah,’’ katanya.

Program ini akan terus dikembangkan sekolah dan rencananya Sudarman menggandeng Dinas Kesehatan untuk melakukan pemeriksaan anak didiknya. ‘’Dengan adanya pemeriksaan kesehatan, kami lebih bisa mematau kesehatan fisik siswa,’’ katanya.***(irw)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Exmud Online © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum