Pages

Senin, 24 Oktober 2011

Ultah, SMAN 2 Madiun Ketoprakan

Guru jadi Abdi Dalem, Siswa Majikannya

Menonton kesenian tradisional dengan pemeran seniman profesional, sudah biasa. Tapi, bagaimana jika pemainnya adalah guru dan siswanya? Itu yang dilakukan SMAN 2 Kota Madiun saat malam peringatan HUT ke-58, Sabtu (22/10) malam. Menariknya lagi guru dan siswa tampil sepanggung.
_______________

SUASANA halaman SMAN 2 Kota Madiun di Jalan Biliton, Sabtu malam (22/10) berbeda. Ratusan siswa dan wali murid, serta warga umum berkumpul di sepanjang jalan. Awalnya, perhatian mereka tertuju pada sederetan stan pelajar yang menjajakan berbagai kreasi.
Sejurus kemudian, sorak penonton di depan panggung membahana saat para pemain ketoprak dadakan yang terdiri dari keluarga besar SMAN 2 naik ke panggung. Dalam lakon ‘Sri Tanjung’ berdurasi dua jam itu mereka akan memainkan cerita soal tipu daya seorang Raja dzalim yang hidup dengan sifat tamak dan beristri banyak, di masa Kerajaan Blambangan.

Bak seniman profesional dengan memakai baju khas kerajaan, Sudjadi, guru bahasa Indonesia yang memerankan Prabu Silakrama, berjalan santai di panggung. Tidak jauh dari Prabu Silakrama, sudah menunggu Patih Sidapaksa yang diperankan Suhardi, guru matematika.

Dengan bahasa Jawa krama inggil, Prabu Sidapaksa menyapa Patih, orang yang mendedikasikan hidupnya kepada sang raja itu. Singkat kata, terjadi perbincangan serius di antara keduanya. Kepada sang Patih, raja mengungkapkan keinginannya menguasai semua wilayah di Jawa bagian timur. Tapi, ada satu syarat agar dia bisa merealisasikan impiannya. Yakni, mempersembahkan kepala harimau dari puncak gunung Ijen untuk tumbal.

‘’Miturut wangsit sing tak tampa, kekarepanku iki bisa kaleksanan kanthi tumbal endhasing macan…(Menurut petunjuk yang saya terima, keinginanku itu baru terlaksana jika ada tumbal kepala harimau, Red),’’ kata Silakrama kepada Patih Sidapaksa.

Tidak berpikir panjang, Patih langsung berangkat melaksanakan tugas. Ternyata, perintah tersebut hanya akal-akalan Raja agar Sidapaksa pergi dan meninggalkan istrinya, Sri Tanjung yang diperankan Aprisia Septianto, siswa kelas XI IPA 6.

Dalam masa penantiannya, Sri Tanjung begitu merindukan suaminya. Pada adegan inilah, Sri Tanjung yang mengenakan pakaian serba hijau bercanda dengan abdi dalemnya yang tidak lain Soegito, penulis naskah sekaligus guru bahasa Inggris SMAN 2. ‘’Kalau tidak begini, tidak ada kesempatan mengerjai Pak Guru,’’ kata Apris dalam selingan dialognya di atas panggung.

Tak pelak, ungkapan itu langsung membuat penonton tertawa terbahak. Belum lagi, saat Soegito berkelakar dengan salah satu siswa yang jadi waranggana. ‘’Di atas panggung sama-sama jadi seniman, kalau sudah turun kamu jadi muridku lagi,’’ kelakar Soegito.

Dalam adegan itu, Sri Tanjung yang diperankan Apris juga sempat menyanyikan lagu berjudul Caping Gunung, serta Rondo Kempling. Meski sempat berlangsung dialog di luar naskah, mereka mampu bermain profesional dan kembali pada alur cerita yang mengisahkan masa penantian Sri Tanjung.

Dalam penantian itulah Silakrama mencoba merayu dan membujuk Sri Tanjung yang saat itu sedang hamil muda agar mau menjadi kekasihnya.

Karena kesetiannya, Sri Tanjung tidak mau melayani keinginan Raja. Tidak berapa lama, sang suami Patih Sidapaksa bersama abdinya pulang dengan membawa kepala harimau. Tidak kehilangan akal, agar tidak ketahuan akal bulusnya itu Silakarma memfitnah Sri Tanjung di depan suaminya. Sayang, Sidapaksa lebih memercayai raja daripada istrinya.

Karena kesetiannya kepada suami, akhirnya Sri Tanjung memilih bunuh diri dengan keris suaminya. Jika bau darahnya itu anyir maka yang dikatakan sang raja benar adanya. Sebaliknya, jika Sri Tanjung tidak pernah berselingkuh dengan sang raja maka bau darahnya wangi. Dan ternyata bau darah tersebut wangi. Sejak saat itulah Sidapaksa bersumpah, daerah tempat Sri Tanjung tinggal itu dinamakan Banyuwangi.
Sekilas, adegan ketoprak itu tidak ada kendala.

Tapi, di balik pementasan tersebut, para pemain tidak memiliki banyak waktu berlatih. Lakon Sri Tanjung yang melibatkan 12 kru, hanya tiga kali berlatih. Padahal tidak satupun dari mereka yang memiliki latar belakang pemain ketoprak. ‘’Bahkan saya sempat stres saat satu hari sebelum pentas. Pemeran Silakrama dipanggil ke Malang untuk kuliah,’’ tutur Soegito, sutradara cerita ketoprak tersebut.

Pengalaman kali pertama manggung juga dirasakan Sudjadi, pemeran Prabu Silakarma. Meski tidak canggung, Sudjadi sempat kehilangan dialog di atas panggung. Tidak mau terlihat salah, guru bahasa Indonesia itu langsung berimprovisasi. Kondisi tersebut sempat membuat bingung Suhardi, pemeran Patih Sidapaksa. Tidak mau terlihat bingung, dia juga langsung mengalihkan perhatian penonton dengan membuat adegan lucu. ‘’Untungnya Pak Soegito orangnya cerdas, dan langsung improvisasi juga,’’ imbuhnya.

Berbeda dengan para pendidiknya, Aprisia Setiyanto puna pengalaman mengesankan selama beradu dialog dengan para gurunya itu. Gadis yang juga penyanyi karawitan itu mengaku canggung. Bahkan, dia sempat tidak saat sadar berdialog menggunakan bahasa krama inggil. ‘’Padahal selaku bendoro (majikan, Red) saya tidak boleh memakai bahasa krama inggil kepada abdi dalem,’’ tandasnya.

Pementasan ketoprak dadakan itu merupakan rangkaian acara peringatan HUT ke-58 SMAN 2 Kota Madiun. Selain ketoprak, SMAN 2 juga menggelar bakti sosial, olimpiade sains tingkat SMP se-eks Karesidenan Madiun. Selain itu mereka juga menggelar donor darah, audisi band serta pentas seni. ‘’Semua kegiatan ini bertujuan untuk menggali potensi siswa, serta semua elemen di sekolah,’’ tegas Heru Patriawan, Kepala SMAN 2 Kota Madiun.

Heru mengungkapkan, selain mengembangkan prestasi akademik, pihaknya juga menggali potensi siswa melalui budaya kearifan lokal. Termasuk pelestarian budaya daerah, agar tidak punah. ‘’Kami berharap kesempatan ini tidak hanya terealisasi saat hari ulang tahun. Ke depan, semoga bisa menjadi sarana efektif untuk menumbuhkan rasa cinta budaya pada diri siswa,’’ katanya.***(irw)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Exmud Online © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum