Sekolah Bersih dan
Indah, Siswa Enjoy Belajar
SERASA berada di sebuah vila. Suasana itu dirasakan anak-anak SMPN 1 Sine (Spentusi) Ngawi setiap harinya. Maklum, sekolah yang terletak di lereng Gunung Lawu ini selalu terlihat bersih, indah, dan pastinya sejuk.
Dengan suasana yang serba mendukung itu, nggak heran kalau siswa-siswi Spentusi enjoy dan betah berlama-lama di sekolah mengikuti pelajaran maupun kegiatan ekskul. ‘’Kami memang ingin menjadikan sekolah sebagai istana pendidikan. Sehingga, siswa siswi kerasan tinggal dan belajar di sekolah,’’ kata Pak Sulistyo, Pembina kebersihan dan keindahan Spentusi.
Tapi tau nggak, untuk menjadikan suasana SMP Negeri1 Sine yang serasa vila itu butuh proses dan kerja keras. Antara lain lewat program Sekolahku adalah Rumah dan Istanaku, Jumat bersih, dan penghijauan.
“Bersih itu indah, bersih itu sehat, bersih itu ibadah. Sekolahku istanaku bukan sekolahku kandang sapiku,’’ tutur Pak Sulistyo sembari menyebut kalau kepala sekolah Pak Hadi Suharto selalu mendorong semua warga sekolah untuk mewujudkan Spentusi sebagai sekolah hijau.
Kerja keras keluarga besar SMP Negeri 1 Sine itu berbuah manis. Pada tahun 2005 dan 2006 Spentusi menyabet jawara Lomba Lingkungan Sekolah Sehat ( LSS ) tingkat kabupaten dan provinsi. Hebat kan! (*)
Siswa Baru Dites Psikologi
SMPN 1 Sine punya cara tersendiri untuk menghasilkan output atau lulusan yang berkualitas. Salah satunya dengan mendeteksi sejak dini psikologis dan kecerdasan siswa. ‘’Dengan mengetahui kejiwaan dan kecerdasan siswa sejak awal, kita akan mudah dalam membimbing mereka,’’ kata Pak Marsono, salah satu guru SMPN 1 Sine.
Gimana cara mendeteksinya? Setiap awal tahun pelajaran, SMPN 1 Sine bekerja sama dengan sebuah lembaga psikologi ternama dari Surakarta mengadakan tes psikologi bagi siswa baru. Dengan begitu, pengelompokan siswa dalam kelas maupun penanganannya lebih mudah karena didasarkan beberapa kesamaan, seperti kejiwaan dan pengetahuan awal.
‘’Saya sangat bersyukur, sekolah kami setiap tahun mengadakan tes psikologi. Ini sangat meringankan tugas saya selaku guru BK dalam menempatkan siswa di kelas,’’ kata Bu Kartini, salah satu guru BK/BP.
Yang menarik, rangakaian kegiatan tes psikologi itu diawali dengan outbond. Biasanya diadain di kawasan wisata perkebunan teh Jamus Kecamatan Sine. ‘’Kami berharap kegiatan seperti ini bisa memacu prestasi siswa,’’ kata Pak Hadi Suharto, kepala sekolah. (*)
Asah Bahasa Inggris, Ngobrol dengan Bule
Siswa Spentusi Hunting
Tourist di Prambanan
SEKOLAH boleh di desa, tapi soal bahasa Inggris, siswa SMPN 1 Sine nggak mau kalah dengan mereka yang ada di kota. Itu tak lepas dari adanya kelas bilingual di sekolah yang dikenal dengan sebutan Spentusi ini.
Ya, proses pembelajaran di Spentusi menggunakan dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Inggris. Kelas bilingual itu diterapkan secara penuh pada mata pelajaran matematika, IPA, dan TIK. Sedangkan mata pelajaran lain saat membuka dan menutup pelajaran saja pakai Bahasa Inggris. ‘’Kelas bilingual dikonsep berbasis IT,’’ terang Pak Hadi Suharto, kepala sekolah.
Untuk mengasah kemampuan siswa, pembelajaran tidak hanya melalui kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, tapi juga di luar lingkungan sekolah. Itu seperti yang dilakukan siswa kelas bilingual dengan program Hunting Tourist di area Candi Prambanan pada 11 Juni 2011 lalu. ‘’Kegiatan seperti ini sudah berjalan selama 3 tahun terakhir,’’ ungkap Bu Nasrifatul Halimah, salah satu guru pembimbing.
Sesuai namanya hunting tourist, di lokasi bersejarah itu anak-anak Spentusi belajar berkomunikasi dengan turis asing dengan Bahasa Inggris. ‘’Seru dan enjoy banget,’’ ujar salah satu siswa. (*)
Disiplin lewat Ekskul Drumband
PENGEN tau nggak ekskul drumband SMPN 1 Sine Ngawi? Ekskul ini jadi kebanggaan Spentusi-sebutan SMPN 1 Sine. Mereka sudah sering tampil memeriahkan acara yang diadain di wilayah Kecamatan Sine dan sekitarnya.
Kata Pak Karep Sunaryo, banyak manfaat yang didapat dari mengikuti ekskul drumband. Salah satunya memupuk kebersamaan dan kekompakan. Kalau nggak kompak, mana mungkin bisa menghasilkan harmonisasi nada dan gerakan yang pas. ‘’Juga bisa membentuk karakter yang disiplin, pemberani, dan bertanggungjawab,’’ ungkapnya.
Memang sih, dana yang dibutuhkan untuk ekskul drumband ini tidak sedikit. Tapi, kepala sekolah Pak Hadi Suharto maupun komite SMPN 1 Sine tetap mendukung. Pokoknya, maju terus pantang mundur.
Ekstra drumband di SMPN 1 Sine sebenarnya sudah ada sejak 15 tahun lalu, tapi sempat vakum. Nah, seetlah sekolah dinahkodai Pak Hadi Suharto, ekskul ini dihidupkan kembali. ‘’Karena terbukti bisa mencetak generasi muda yang tangguh, disiplin dan bertanggungjawab,’’ tutur Pak Hadi. (*)
Peduli Masyarakat Kurang Mampu
SISWA SMPN 1 Sine Ngawi punya kepedulian sosial tinggi lho. Itu dibuktikan dengan adanya kegiatan bakti sosial dan pembagian daging hewan kurban kepada masyarakat kurang mampu beberapa waktu lalu. Saat itu, Spentusi-sebutan SMPN 1 Sine Ngawi- menyembelih seekor sapi. Hewan kurban tersebut dibeli dari hasil iuran siswa dan guru, sebelum dagingnya dibagikan pada mereka yang berhak menerima. ”Begitulah cara kami menumbuhkan rasa peduli siswa terhadap sesama,’’ ujar Pak Warno, koordinator kegiatan bakti sosial dan peringatan Idul Adha.
Kepedulian sosial siswa Spentusi juga diperlihatkan saat peringatan HUT RI ke-66. Di stan Exposisi, Spentusi mengadakan bazar murah bagi siswa dan masyarakat kurang mampu. Mereka diberi kupon untuk ditukarkan dengan satu paket sembako berisi beras, minyak goring dan mi instan. “Sekolah kami memang cukup aktif dalam kegiatan baksos dan kegiatan amal lainnya,” ungkap Pak Hadi Suharto, Kepala SMPN 1 Sine.
Kata Pak Hadi, untuk meningkatkan standar sekolah dari SSN menuju RSBI tidak hanya diperlukan siswa dan guru yang cerdas, tapi juga akhlak dan kepribadian yang baik. (*)