MADIUN – Cap sebagai penyanyi cilik, diakui Bondan Prakoso kini masih melekat. Penyanyi plus musikus grup band Bondan & Fade 2 Black tidak mau ambil pusing.
Artis cilik era 1980-am yang namanya melambung saat single Si Lumba-lumba ini malah memilih berfikir positif. ’’Saya berfikir kenapa harus dihilangkan, masih untung dikenal sebagi penyanyi cilik, bukan sebagai perampok,’’ kata Bondan Prakoso, saat mengunjungi redaksi Radar Madiun, kemarin (23/5).
Bondan mengakui, kedisiplinan serta musikalitas dari sang ayah, Sisco Batara, mampu membuatnya menjadi penyanyi, musisi hingga produser seperti sekarang. Atas sentuhan sang ayah, dia bisa eksis berkarir di blantika musik Indonesia yang diawali dari nol, menjadi penyanyi cilik di usia 6 tahun. Selanjutnya, sempat vakum semasa duduk di bangku SMP. ’’Kan puber jadi suara menjadi besar sehingga vakum, tapi saya dibimbing ayah untuk belajar instrumen musik,’’ ujarnya.
Di tahun 1999 membentuk band Fungky Kopral hingga merilis tiga album. Bahkan di tahun 2003, Fungky kopral sempat berkolaborasi dengan Setiawan Jodi dengan hits Tokek. Fungky Kopral bubar, di tahun 2005 dia menyatu dengan grup rap asal Bogor Fade 2 Black. Dan, lahirlah Bondan Prakoso & Fade 2 Black yang sudah menelurkan tiga album bertajuk Respect (tahun 2005), Unity (2007) dan For All (2010). ’’Alhamdulillah masih bertahan sampai sekarang. Semua proses dijalani dengan belajar dan kerja keras,’’ papar musikus yang jatuh hati pada alat mudik bass itu.
Di era musik Indonesia sekarang, lanjut Bondan, mungkin dikenal dengan isitilah grup atau penyanyi orbitan, karbitan hingga alami. Nah, bertahan apa tidak dalam karirnya bermusik ini ditentukan dari kualitas karya. Pun, dukungan dari orang-orang di belakangnya. ’’Kalau memang alami, bisa merasakan enjoy merasakan gairah jatuh bangun dalam berkarya,’’ ujar penyanyi cilik seangkatan Agnes Monica dan Eno Lerian itu.
Bersama personel Fade 2 Black, alumnus Sastra Belanda D3 Universitas Indonesia ini berkunjung di Radar Madiun sebelum bertolak ke Ponorogo. Rencananya, hari ini, Bondan Prakoso & Fade 2 Black konser di acara SMK Negeri 1 Ponorogo.
Radar Madiun sempat meminta Bondan blak-blakan soal alasan bersedia konser di sekolah. Dia mengungkapkan, salah satu prioritas segmen Bondan Prakoso & Fade 2 Black adalah remaja. ’’Kami suka memprovokosi lewat karya-karya kami tapi dalam hal positif. Remaja itu berkembang dan mencari jati diri istilahnya hard disk-nya belum penuh,’’ jelasnya. Pesan lewat karya musik, lanjut Bondan, merupakan sarana edukasi yang tepat, ketimbang melalui pidato. (ota/irw)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Top This Week
-
Ada Lomba Kreasi Tumpeng Perayaan HUT ke-27 SMAVI Heboh ULTAH SMAN 1 Wungu Kabupaten Madiun tahun ini dirayain besar-besaran. Lima hari...
-
Kecil-kecil Jago Inggris SUASANA kelas moon TK Bright Kiddie School Ponorogo pagi itu terlihat seru. Apalagi kalau bukan melihat tingkah l...
-
Ogah Ketinggalan Konsep Pendidikan STKIP PGRI Ponorogo merupakan salah satu perguruan tinggi tertua di Po...
Pages
blank
t
Pages - Menu
Followers
Blogroll
Pages
Blogger Tricks
Pages
Labels
- Jurnalistik (2)
- News (35)
- PT (1)
- SD (3)
- SLTA (21)
- SLTP (14)
- Sosok (3)
- TK (1)
- Waiting List (1)
Blog Archive
-
▼
2011
(64)
-
▼
Mei
(12)
- SMK Negeri 2 Magetan
- Bondan & Fade 2 Black Pukau Rezpector SMKN 1 Ponorogo
- Giliran Bondan Prakoso & Fade 2 Black Singgah di R...
- MIN Demangan Kota Madiun
- Siswa SMAN 6 Madiun Pamer Talenta
- SMAN 5 Madiun Heboh Jelang Exmud Party
- Jelang Konser, ST12 Mampir di Radar Madiun
- Kesempatan Emas, Diklat bersama Fotografer Jawa Pos
- Rangkaian Exmud Party 2011 Dimulai
- SMP Negeri 3 Dolopo Kabupaten Madiun
- Sejarah dan Perkembangan Jurnalistik di Indonesia
- SMAN 3 Madiun
-
▼
Mei
(12)
Exmud Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar