Pages

Rabu, 18 Mei 2011

Jelang Konser, ST12 Mampir di Radar Madiun

Kota pecel serasa tak asing bagi personel ST12. Karena pada 2005 silam, grup band asal Bandung yang digawangi Muhammad Charly Van Houten alias Charly (vokal), Dedy Sudrajat alias Pepeng (gitar) dan Ilham Febry alias Pepep (drum) ini pernah promo album lewat jalur indie label. ‘’Kami bersama almarhum Imam Rush (gitaris ST12) sempat menumpang tidur di mess milik PT INKA,’’ ujar Charly, saat press conference bertajuk ST12 for TNI AU di meeeting room Radar Madiun, petang kemarin (16/5).


Singkat cerita, lanjut Charly, itu masuk masa sulit ST12. Sebab, untuk memoluerkan band yang berdiri 20 Januari 2004, setiap promo harus merogoh kocek sendiri. Dia teringat saat berada di Kota Madiun dengan uang seadanya membeli nasi pecel. ‘’Jadi kota ini punya kenangan bagi ST12,’’ tambahnya.

Enam tahun berlalu, grup band ST12, kemarin kembali menyambangi Kota Madiun. Tadi malam, ST12 dijadwalkan tampil di Lapangan Angkasa Gambiran, Lanud Iswahjudi, Magetan. Even ini diprakarsai Pemprov Jawa Timur sekaligus rangkaian peringatan hari ulang tahun ke-65 TNI AU.

Saat press conference, Charly dan Pepeng didampingi Kapentak Lanud Iswahjudi Mayor Sutrisno, Bambang H Irwanto (Pemred Radar Madiun) dan awak redaksi lainnya. Kepada awak media, Charly mengucap syukur bisa kembali menyapa ST Setia madiun. Kali terakhir, grup yang namanya mua melejit lewat hits Rasa Yang Tertinggal yang dirilis di 2006, manggung di Lapangan Demangan, Kota Madiun pada November 2010. ‘’Yang pasti akan ada perbedaan, kalau dulu ST12 membawakan 10 lagu, nanti malam (tadi malam, Red) sampai 12 lagu. Konsep kemasan konser tentu beda,’’ papar Charly.

Dalam kesempatan berbincang dengan awak media, Charly sempat bicara blak-blakan. Misalnya, dia takut jika berlama-lama naik pesawat. Bahkan, gara-gara ketakutan itu, ST 12 sampai dua kali menolak tur di Amerika Serikat. ‘’Jauh banget, kalau Jepang atau negara Asia lainnya tidak apa. Indonesia juga tetap prioeritas sebab saya pikir masih banyak penikmat musik yang belum dikunjungi ST12, ‘’ paparnya.

Ternyata memang Charly benar-benar takut naik pesawat terbang. Ketika Kapentak Mayor Sutrisno dengan bercanda menawari Charly naik F-16 Fighting Falcon, langsung menolak mentah-mentah. ‘’Ah tidak, ngeri,’’ kata Charly.

Di bagian lain, enam tahun eksistensi ST12 membuat Charly bersyukur. Sebab, ST12 masih diberi karunia untuk bisa berkarya di blantika musik Indonesia. Yang terang, ada tips khusus yang diberikan Charly agar karya yang dihasilkan benar-benar berbobot. ‘’Cobalah selalu jujur dalam berkarya,’’ paparnya.

Charly juga menepis adanya kabar perpecahan dari ST12. Dia mengatakan, kabar itu mrupakan gosip belaka. Yang terang, personel ST12 masih kompak berkarya. ‘’Kami coba saling mengerti dan memahami,’’ ujarnya.

Kapentak Lanud Iswahjudi Mayor Sutrisno mewakili Danlanud Marsekal Pertama TNI Ismono Wijayanto, meminta generasi muda untuk mencontoh perjuangan ST12 meretas karir. ‘’Ini catatan positif dan patut ditiru, mudah-mudahan bisa memotivasi anak muda di Kota Madiun dan sekitarnya untuk berkreasi,’’ paparnya. (ota/irw)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Exmud Online © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum