Bidik Akreditasi A dan SBI
SMKN 2 Magetan saat ini memiliki lima kompetensi keahlian. Yaitu Jasa Boga, Busana Butik, Kecantikan Rambut, MultiMedia, dan Teknik Komputer Jaringan. Jurusan-jurusan itu dibuka dengan pertimbangan kebutuhan di pasar kerja bagi lulusannya masih terbuka lebar.
”Kami belum akan membuka kompetensi keahlian baru lagi. Kami ingin memantapkan kompetensi keahlian yang sudah ada, terutama Teknik Komputer Jaringan yang baru dibuka tahun ini,’’ kata Pak Bambang Mulya Hartono, Kepala SMKN 2 Magetan.
Selain memantapkan jurusan yang sudah ada, Pak Bambang menargetkan pada tahun ajaran 2011/2012 kompetensi keahlian MultiMedia, Jasa Boga, Busana Butik, dan Kecantikan Rambut sudah terakreditasi A.
Tidak sampai di situ saja, Pak Bambang juga berani menargetkan pada tahun 2013 SMKN 2 Magetan sudah berstatus SBI. Untuk mewujudkannya, berbagai langkah strategis pun dilakukan. Antara lain, program tambahan pelajaran Bahasa Inggris 2 jam di luar jam pelajaran sekolah dengan instruktur dari luar.
Selain itu, membangun laboratorium bahasa untuk menunjang program English Day yang diterapkan dua hari dalam seminggu. Pun terkait SDM guru, untuk meningkatkan kemampuannya, mereka mengikuti studi banding ke sekolah bertaraf internasional. ‘’Juga menerapkan sistem manajemen mutu sesuai dengan standar ISO,’’ ungkapnya.
Di sisi lain, Pak Bambang tidak melupakan pembentukan karakter siswa. ’’Kami tekankan kepada siswa untuk disiplin, sopan santun, tertib dan memiliki enterpreneurship,’’ imbuh Pak Bambang. (*)
Unjuk Keterampilan di UPK
ADA syarat khusus bagi siswa SMK sebelum dinyatakan lulus sekolah. Yaitu, mengikuti uji kemampuan sesuai kompetensi keahlian masing-masing. Uji kemampuan ini disebut UPK (Ujian Praktik Kejuruan).
Seperti halnya UPK tahun-tahun sebelumnya, pada UPK 2011, anak-anak SMKN 2 menampilkan karya terbaik mereka.
Jurusan Busana Butik memamerkan baju pesta. ’’Karena baju pesta memiliki tingkat kesulitan tersendiri, sehingga bisa menumbuhkan kreativitas peserta didik,” ujar Bu Sukendarsih, Kakomli (Ketua Kompetensi Keahlian) Busana Butik.
Lain halnya dengan Kecantikan Rambut. Siswa unjuk keterampilan melakukan pemangkasan komersial dan penataan rambut. Salah satunya rebonding, karena sesuai dengan tren mode rambut sekarang.
Sedangkan Jurusan Jasa Boga mengolah hidangan continental dan oriental. Untuk Jurusan Multi Media, ada yang berbeda dari tahun sebelumnya. Mereka bikin film pendek dan company profile. ‘’Anak-anak sudah menguasai video shooting editing, fotografi, dan animasi. Ini sangat membanggakan. Kebetulan di Magetan baru SMKN 2 yang membuat film pendek dan company profile,’’ kata Bu Wahyuning Tyas, Kakomli MultiMedia.
Siapa pengujinya? Semua penguji UPK diambil dari dunia usaha atau industria skala nasional bahkan internasional yang memiliki sertifikat asesor lho. Hebat kan! (*)
Belajar Entrepreneur lewat Restomart
ADA yang baru nich. SMKN 2 Magetan sekarang sudah dilengkapi restomart lho. Apa itu restomart? Restomart adalah salah satu unit produksi (UP) sekolah kejuruan ini yang diresmikan pada 20 Desember 2010 lalu.
Restomart merupakan gabungan dari restoran dan market. So, restomart menyediakan aneka kebutuhan sehari-hari. Konsumennya pun tidak hanya siswa dan guru SMKN 2 Magetan, tapi juga warga sekitar sekolah. ‘’Selain sebagai unit produksi, restomart ini juga merupakan media pembelajaran bagi peserta didik,’’ terang Bu Partini, ketua tim pelaksana restomart.
Kata Bu Partini, lewat restomart itu anak-anak SMKN 2 Magetan diasah jiwa entrepreneurnya. Pihak sekolah sengaja memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar berdagang. Caranya dengan mengambil barang di restomart minimal Rp 50.000 setiap kali pengambilan barang. ‘’Berupa sembako, makanan ringan, dan lain-lain,’’ tuturnya.
Kemudian, barang-barang itu dijual ke warga sekitar rumah masing-masing. Setelah satu minggu sejak hari pengambilan, siswa wajib mengembalikan modal. Sedangkan laba hasil penjualan menjadi hak siswa. Wow, asyik kan! Untungnya dobel. Selain belajar entrepreneur juga dapat tambahan uang saku.
“Dengan adanya restomart, diharapkan peserta didik SMKN 2 Magetan bisa menciptakan lapangan kerja sendiri, mampu membaca peluang pasar, dan sebagai bekal berwirausaha selepas lulus,” imbuh Bu Partini,
Mau tau omzet penjualan siswa? Nah, Rita Rahayu, siswa kelas XI MM C, yang omzetnya paling gede. Bayangin, dalam satu semester saja nilai penjualannya mencapai Rp 2 juta lebih. “Banyak sekali manfaat yang aku dapat. Selain belajar berwirausaha, keuntungan hasil penjualan bisa aku gunakan buat beli aneka kebutuhan. Alhamdulillah, bisa bantu ortu,’’ tutur Rita. Nggak salah kalo cewek satu ini berniat membuka warung kecil-kecilan di rumah dan Restomart SMKN 2 Magetan sebagai suppliernya. ‘’Barang-barang yang selama ini aku ambil dari restomart laku keras, soalnya harga jualnya lebih murah dari harga pasaran,’’ katanya. (*)
Bazar Jadi Ajang Praktik Ilmu Kewirausahaan
SUASANA SMKN 2 Magetan Sabtu pekan lalu (21/5) rame banget. Soalnya, hari itu di sekolah tersebut diadain bazar. Even ini sekaligus jadi ajang bagi siswa kelas X dan XI untuk mempraktikkan ilmu kewirausahaan. Jurusan Multimedia misalnya, buka stan pelayanan cetak dan edit foto, serta video shooting dan editing. Mereka juga melayani pembuatan desain banner, poster dan brosur. Juga ada penayangan film pendek karya siswa kelas XII lho.
Lain lagi dengan anak-anak Jurusan Kecantikan Rambut. Mereka membuka layanan curley dan catok gratis. Sedangkan Jurusan Busana Butik menampilkan demo desain bordir, dan Jurusan Jasa Boga demo memasak masakan daerah. “Pelayanannya bagus. Karya yang ditampilkan juga menarik dan patut dikembangkan,’’ ujar Pak Wahidin, salah satu pengunjung bazar.
Jurusan Teknik Komputer Jaringan nggak mau kalah. Mereka menyediakan browsing internet gratis, game online, dan pelayanan pembuatan jaringan komputer. ‘’Bazar ini bukan hanya untuk memperkenalkan SMKN 2 kepada siswa SMP tetapi juga masyarakat Magetan, Du/Di Prakerin, dan partner BKK (Bursa Kerja Khusus),’’ terang Bu Sunarti, ketua panitia. (*)
Pengin Jadi Master Chef
HEMMM, cewek satu ini emang bikin bangga. Udah cantik, berbakat pula. Siapa lagi kalau bukan Kartika Diana, siswa jurusan Jasa Boga SMKN 2 Magetan. Pada 7 Mei kemaren dia ikut lomba kreasi boga dan mendapat juara harapan 3. ‘’Senang, karena banyak mendapat pengalaman baru,’’ ujarnya soal lomba yang diikutinya itu.
Cewek kelahiran Ngawi 11 September 1994 ini akan mengikuti lomba serupa di Surabaya pertengahan Juli nanti. ‘’Aku emang hobi banget masak. Penginnya jadi seorang master chef,’’ kata Tika-panggilan akrab Kartika Diana.
Di sekolah, Tika termasuk murid yang punya kesibukan padat. Maklum, dia aktif di berbagai kegiatan, misalnya PMR. Cewek yang akan mengikuti seleksi pertukaran pelajar yang diadain AFS (American Field Service) ini juga tercatat sebagai wakil ketua OSIS SMKN 2 Magetan. Hebat kan! (*)
Sepatu Pantofel dan Pakai Harnet
ADA yang baru penampilan siswa SMKN 2 Magetan. Tiap hari Rabu dan Kamis mereka wajib pakai baju seragam, plus bersepatu pantofel, dan mengenakan harnet. Untuk yang berjilbab, warna jilbab disesuaikan bawahannya.
Pada awalnya memang ada sedikit kendala dalam pelaksanaanya. Tapi seiring dengan berjalanya waktu, para siswa dapat mengikuti peraturan tersebut. ‘’Ini bisa dijadikan ciri khas dari SMKN 2 Magetan,’’ kata Pak Bambang Mulya, kepala sekolah.
Penerapan aturan baru itu bukan tanpa alasan. Asal tau aja, kelak mereka saat memasuki dunia kerja kan harus berhadapan dengan banyak orang, terutama relasi atau konsumen. ‘’Ini berawal dari pengalaman praktik kerja industri dari jurusan Jasa Boga yang mewajibkan untuk berpenampilan sempurna saat serving di hotel,’’ ungkapnya.
Agar peserta didik terbiasa merawat diri agar tampil menarik dan memesona, SMKN 2 Magetan ngadain beauty class sebagai agenda tahunan. ‘’Sehingga seluruh peserta didik bisa berpenampilan menarik sesuai tuntutan dunia kerja,’’ tuturnya. (*)