Lulus dengan Mulus
TAHUN ajaran 2010/2011 berakhir manis bagi SMPN 9 (Spenby). Soalnya, sekolah yang berlokasi di Jalan Campursari Kota Madiun itu berhasil meluluskan semua siswa-siswinya alias lulus 100 persen. ‘’
Keberhasilan ini merupakan buah kerja keras dari semua pihak, baik guru maupun siswa, dalam menghadapi UAN,’’ tutur Bu Retno Pudjiastuti, kepala sekolah.
Jauh-jauh hari sebelum UAN, pihak sekolah sudah mempersiapkan diri menghadapi ujian yang menentukan kelulusan itu. Mulai pertengahan semester satu, anak-anak kelas 9 sudah diberi IB. “Pemberian IB disesuaikan tingkat prestasi anak secara berkelanjutan sehingga tingkat pemahamanya lebih mendalam,’’ jelasnya.
Siswa yang punya prestasi di batas atas, lanjut Bu Retno, diberi pengayaan. Sedangkan murid yang prestasinya ada di batas bawah, ikut bimbingan dengan frekuensi lebih banyak dan lebih diperdalam dibanding lainnya. ‘’Selain itu, satu minggu sebelum UAN, siswa kelas 9 memperoleh jadwal pelajaran khusus dengan materi pelajaran UA yang diisi latihan-latihan soal dan tanya jawab,’’ ungkapnya.
Nggak cuma itu, pada awal semester dua, siswa kelas 9 diikutkan uji coba atau try out untuk mengukur kesiapannya dalam menempuh UAN. ‘’Try out-nya sebanyak empat kali. Dari hasil uji coba ini dapat diketahui kesiapan siswa dalam menghadapi ujian.’’
Biar begitu, anak-anak kelas 9 nggak ada yang mengeluh. Malah, mereka menyambut antusias adanya IB maupun try out itu. ”Awalnya aku merasa belum siap menghadapi UAN, tapi dengan adanya IB mau gak mau ya harus belajar “ tutur Maya, salah satu siswa kelas 9 C.
Hasilnya nggak sia-sia, Maya dan siswa kelas 9 lainnya meraih nilai yang memuaskan. Bahkan, ada siswa Spenby yang mendapatkan DANEM 37,00 dan diterima di salah satu SMA favorit di Kota Madiun. (*)
Sekolah Hijau, Belajar pun Enjoy
BEGINILAH asyiknya sekolah yang punya lingkungan bersih dan hijau. Siswanya jadi betah berlama-lama di sekolah. Itu juga yang dirasakan anak-anak SMPN 9 (Spenby) Madiun. ‘’Adem pokoknya. Belajar pun terasa enjoy,’’ ujar salah satu siswa.
Lingkungan Spenby yang bersih dan hijau itu merupakan buah dari program Green School to Healthy School Environment. Apalagi, semua waraga sekolah kompak menjadikan sekolahnya nyaman untuk proses belajar mengajar. ‘’Kita menggunakan pola pikir always think green everywhere everything,’’ jelas Bu Retno Pudjiastuti, kepala sekolah.
Menurut Bu Retno, program kerja Adiwiyata di SMPN 9 bersinergi juga dengan program kerja UKS. ‘’Kata kunci kami adalah menjadikan sekolah sebagai wahana perubahan karakter berperilaku hidup sehat dan berbudaya peduli lingkungan,’’ ungkapnya.
Pelaksanaan UKS di Spenby, lanjut Bu Retno, bertujuan agar siswa berperilaku hidup sehat yang dapat berguna bagi siswa itu sendiri maupun masyarakat luas. ‘’Terkait Adiwiyata ini sekolah kami juga ada pelajaran lingkungan hidup,’’ tuturnya.
Adanya pelajaran lingkungan hidup itu bikin siswa benar-benar memahami apa sih lingkungan itu, dan gimana cara merawat lingkungan dengan benar. ‘’Sehingga anak-anak makin bersemangat untuk terus menjadikan lingkungan sekolahnya hijau nan rindang,’’ kata Bu Retno.
Kepedulian siswa Spenby pada lingkungan sekolah membuahkan seabrek prestasi. Antara lain, juara 1 Sekolah Sehat Kanwil Depag Jatim 2004, penghargaan Adiwiyata 2010, juara 2 LLSS Jawa Timur 2011, nominasi A sekolah Adiwiyata 2011, dan masih banyak lagi. ‘’Alhamdulilah selangkah lagi SMPN 9 Madiun menuju calon sekolah Adiwiyata dan sekolah sehat tingkat nasional,’’ tutur Bu Retno. (*)
Asah Kepribadian lewat Seni Tari
Spenby Raih
Peringkat 4 FLSSN
PENAMPILAN boleh gaul, tapi anak-anak SMPN 9 (Spenby) Madiun nggak lantas ngelupain budaya Nusantara. Buktinya, ekskul seni tari yang diadain di sekolah itu sejak tiga tahun silam nggak pernah sepi peminat.
''Aku enjoy banget ikut ekskul tari. Apalagi, guru pembimbingnya seru dan akrab sama kita-kita. Aku yang awalnya nggak tau sama sekali tentang seni tari, sekarang sudah menguasai beberapa tarian,'' kata Windhy, salah satu siswa.
Kata Windi, seni tari itu banyak manfaatnya lho. Bisa melatih kedisiplinan dan tanggung jawab. Juga mengasah kekompakan. Soalnya, kalau tari berkelompok kan dituntut bisa bekerja sama. ''Semua itu bisa membuat kita jadi sosok yang berkepribadian,'' ungkapnya.
Adalah Bu Teky Dwi Anasari, perintis sekaligus pengajar seni tari di SMPN 9 sejak tiga tahun terakhir. Berkat tangan dingin bu guru satu ini pula, anak-anak Spenby sering tampil di berbagai even, baik dalam sekolah maupun di luar sekolah. Bahkan tahun lalu Spenby mengirimkan tim tarinya untuk mengikuti lomba pekan seni pelajar tingkat Kota Madiun.
Untuk tahun ini, tepatnya bulan April lalu, Spenby mengikuti FLSSN tingkat kota dan meraih peringkat empat. ''Ya lumayan lah....Spenby bisa berprestasi meskipun belum mendapat juara pertama. Ini sudah merupakan pengalaman beharga melatih mental kami dan menumbuhkan semangat untuk lebih giat berlatih dan dapat mengukir prestasi lebih baik,'' tutur Bu Teky. (*)
Ploncoan, No Way!
MOS, Anak-anak Spenby
Kompak Tolak Narkoba
MOS (masa orientasi siswa) berisi ploncoan itu sih udah kuno. Soalnya, MOS kayak gitu malah bikin siswa nervous sama lingkungan barunya. So, SMPN 9 (Spenby) Madiun sengaja ngadain MOS dengan kegiatan dan penyampaian materi pengetahuan yang bermanfaat. Pokoknya, tanpa kekerasan dan bebas perploncoan.
Apa saja materinya? Macem-macem, mulai dari tata krama siswa, tata tertib sekolah, tips belajar yang efektif, baris berbaris , pelaksanaan upacara , UKS , Adiwiyata, sampe penyuluhan narkoba. “Seneng banget ikut MOS di Spenby, soalnya di sini aku mendapat banyak pengetahuan,“ kata Andina, salah satu siswa baru SMPN 9.
Materi yang menarik perhatian siswa baru Spenby adalah penyuluhan narkoba. Di situ anak-anak diputerin sebuah film tentang dampak negatif penggunaan narkoba . Mereka begitu serius menonton sampe film berakhir. “Narkoba no, belajar yes , prestasi yes, “ teriak peserta MOS setelah pemutaran film usai.
Menurut salah satu guru Spenby, dalam MOS kali ini siswa-siswi baru lebih dikenalkan pada cara bersikap yang sopan dan berperilaku santun. Juga gimana mereka dapat menjaga lingkungan sekolah biar selalu kelihatan bersih, indah, sehat, dan nyaman. ‘’Sesuai visi sekolah terwujud insan yang cerdas , kreatif berakhlak mulia , dan berbudaya lingkungan,’’ tuturnya. (*)
Teater Parodi Spenby Tampil Memukau
DIAM-DIAM, SMPN 9 (Spenby) Madiun menyimpan bakat-bakat seniman teater jempolan. Itu bisa dilihat kalo anak-anak teater sekolah itu lagi beraksi di panggung. Mereka mampu menampilkan akting memukau dan mengundang decak kagum.
Waktu ultah Spenby ke-24 misalnya, mereka mementaskan teater parodi berjudul Panen Sindap. Pertunjukan yang diadain di halaman sekolah itu menarik perhatian ratusan siswa dan guru SMPN 9. Sesekali terdengar gelak tawa manakala pemain membawakan dialog yang lucu dan menggelitik.
Padahal, tau nggak, waktu itu mereka cuma punya waktu sebulan buat mempersiapkan diri. ‘’Tapi karena begitu semangat latihan, penampilan mereka bisa tampil bagus,’’ terang Bu Asriani, pembimbing teater Spenby.
Kenapa pilih teater padodi? Kata Bu Asriani, itu disesuaikan dengan karakter siswa Spenby yang lucu-lucu. ‘’Ssehingga memudahkan siswa mengekspresikan kelucuan yang mereka miliki. Untuk materi yang diberikan pembibing adalah tentang latar panggung, pendalaman karakter dan cara berdialog dengan baik,’’ ungkapnya.
Bu Asriani mengatakan, ekskul teater Spenby yang pesertanya berasal dari kelas 7 dan 8 itu nggak cuma bertujuan mengasah bakat siswa di bidang seni peran. Tapi juga melatih mereka berkreasi dan memupuk rasa percaya diri. ‘’Selain punya pembina dari internal sekolah, kami juga mendatangkan pelatih dari luar yaitu Kak Rangga dan Kak Tika,’’ tuturnya. (*)